Yogyakarta, IDN Times – Popularitas chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), DeepSeek asal China, mulai mendapat beragam penolakan dari sejumlah negara. Amerika Serikat, Australia, Irlandia, Italia, Taiwan, Korea Selatan, dan India memutuskan untuk memblokir DeepSeek dengan alasan keamanan data yang dihimpun oleh aplikasi tersebut.
Peneliti isu masyarakat digital sekaligus Deputi Sekretaris Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL), Iradat Wirid, mengatakan pemblokiran tersebut sebagai proteksi yang baik dan lumrah karena setiap negara memiliki kedaulatan digital yang memang harus dipegang teguh.
“Beberapa negara yang menolak pun, belum pada level pemblokiran di masyarakat ya, terbatas di pemerintahan. Ini merupakan langkah protektif untuk memberikan sinyal bahwa DeepSeek perlu dipantau serius karena dianggap tidak transparan terkait penggunaan data,” kata Iradat, Kamis (13/2/2025).