Ilustrasi santri belajar agama. IDN Times/Istimewa
Fachrul yang berlatar belakang militer ini mengatakan, saat di sekolah dan di latihan seseorang bisa menjadi nomor 1, namun ketika berhadapan dengan musuh di medan pertempuran baru akan ketahuan hatinya.
"Jadi kalau pandainya hanya menghafal dan tidak beneran (menerapkan), maka ketika menghadapi tekanan akan down. Salat hebat, latihan menonjol namun ketika di lapangan justru minta diselamatkan. Jadikanlah ponpes candradimuka, bukan hanya belajar ilmu tapi menerapkan ilmunya juga," ungkapnya.
Menag menyatakan sempat membuka pekan olahraga dan seni pesantren, dan para santri ini punya kelebihan dari sekolah lainnya, yaitu sehat karena terbiasa bangun subuh.
"Saya umur sudah 70 tahun, dan ditanya masih sehat maka saya jawab, saya bangun pagi dan bisa menghirup udara yang segar. Begitu pula adik-adik (santri) juga sehat karena bangun pagi menghirup udara segar sedang yang lainnya masih berselimut," ujarnya.