Sleman, IDN Times - Kebocoran data BPJS Kesehatan milik 297 juta warga Indonesia merupakan persoalan hal yang memerlukan penanganan yang sangat serius. Pasalnya, ketika masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh tuntas oleh pemerintah, maka kebocoran data pribadi ini akan memiliki dampak atau kerugian besar.
Menurut Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Widyawan, mengatakan kerugian pertama yang bisa dirasakan tentunya masalah reputasi terhadap lembaga yang datanya bocor. Menurutnya, kemampuan dalam mengelola dan mengamankan data dan infrastruktur digital patut dipertanyakan.
“Lemah, dianggap lembaga tersebut tidak amanah dalam menjaga data yang dititipkan. Ini pula yang menyebabkan faktor berkurangnya kepercayaan. Lembaga-lembaga lain juga tentu akan ikut dipertanyakan kemampuannya dalam hal pengamanan data," ungkapnya pada Rabu (26/5/2021).