Warganya Diduga Antraks, Dinkes Gunungkidul Kirim Sampel ke BB Litvet

Satu warga dirujuk dirawat di RSUD Wonosari

Gunungkidul, IDN Times - ‎Puluhan warga Gunungkidul diduga terpapar Antraks. Dinas Kesehatan Gunungkidul mengirim sampel dari warga ke Laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet) Bogor untuk diuji.

Baca Juga: Belasan Ternak di Gunungkidul Mati Terpapar Antraks

1. Ada 23 sampel warga yang dikirim ke BB Litvet Bogor‎

Warganya Diduga Antraks, Dinkes Gunungkidul Kirim Sampel ke BB LitvetKepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty. (ANTARA/Sutarmi)

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pihaknya mengirimkan sampel ke BB Litvet Bogor sebanyak 23 sampel yang terdiri dari 10 warga Kapanewon Gedangsari dan 13 warga Kapanewon Ponjong. 

"Dari jumlah itu ada seorang warga yang dirujuk ke RS Wonosari karena tidak hanya mengalami gejala melempuh dan untuk sisanya dirawat di rumah dengan pengawasan petugas medis," ucapnya, Senin (31/1/2022).

2. Seluruh sampel yang diambil bergejala pada kulit‎

Warganya Diduga Antraks, Dinkes Gunungkidul Kirim Sampel ke BB Litvetilustrasi anthrax atau antraks (phil.cdc.gov/James H. Steele)

Menurutnya dari 23 warga yang diambil sampelnya semuanya bergejala terutama di kulit. Melempuh-melempuh mirip ciri khas antraks. Namun karena sampel manusia berbeda dengan hewan maka untuk sampel manusia dikirim ke BB Litvet Bogor.

"Untuk hasil sampel manusianya belum keluar," ujarnya.

3. Penularan antraks dari hewan kepada manusia‎

Warganya Diduga Antraks, Dinkes Gunungkidul Kirim Sampel ke BB LitvetIlustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Penularan antraksnya sendiri bisanya dari sentuhan luka, tetap juga yang dikonsumsi bisa masuk ke tubuh atau kontak langsung.

"Populasi yang beresika adalah orang disekitar yang diikut makan, ikut bantu motong. Itu kan beresiko meski tidak bergejala,"tuturnya.

Dinkes jelas Dewi melakukan surveilans atau monitor selama dua kali masa inkubasi yakni 120 hari. Tim dari puskesmas bekerjasama dengan Pak RT, Lurah, Dukuh mengamati ada tidaknya yang bertambah gejalanya.

"Jika nanti hewannya sudah stop penularan dan tidak ada tambahan maka dipastikan aman,"ucapnya.‎

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya