Selama 4 Hari Bantul Gelar Pemeriksaan Swab Gratis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IIDN Times- Mulai tanggal 23 Juni sampai 26 Juni, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengadakan pelayanan pemeriksaan swab atau real time polymerase chain reaction (RT-PCR) gratis bagi pelaku perjalanan di Bantul serta tenaga kesehatan (nakes).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan pemeriksaan swab atau RT PCR gratis bagi para pelaku perjalanan akan dilaksanakan di halaman parkir Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes)
1. RT PCR gratis akan dilaksanakan dalam 2 gelombang dengan sasaran 200 orang
Sri Wahyu Joko Santosa yang akrab disapa dr. Oki mengatakan pemeriksaan RT PCR gratis akan dilaksanakan dalam dua gelombang yakni gelombang pertama pada tanggal 23-24 Juni dengan memriksa sebanyak 100 orang dan gelombang kedua tanggal 25-26 Juni dengan jumlah yang sama.
"Sasaran kita sebanyak 200 orang dan pelaksanaannya akan dilakukan di halaman parkir Dinas Kesehatan Bantul, Komplek Pemda II, Manding," kata Oki, Sabtu (20/6).
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di DIY Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Kota
2. Persyaratan untuk mendapatkan layanan gratis RT PCR gratis
Untuk menjadi peserta RT PCR gratis, peserta dapat mendaftar pada website infeksiemerging.kemkes.go.id, jika dinyatakan lolos maka bisa mendownload surat pernyataan perjalanan yang ditandatangani oleh kepala dusun setempat sebagai syarat untuk menerima swab gratis.
"Sedangkan swab untuk tenaga medis ditujukan kepada tenaga medis yang beresiko yang bekerja di rumah sakit rujukan yang merawat pasien COVID-19," ucapnya.
3. RT PCR gratis diharapkan bisa mencegah lebih dini penularan COVID-19
Dengan adanya RT PCR gratis diharapkan bisa mencegah lebih dini penularan COVID-19 yang berasal dari daerah transmisi lokal yang belum terdeteksi dan membantu meringankan beban biaya pemeriksaan warga Bantul yang akan kembali bekerja di luar DIY.
"Upaya deteksi dini pada tenaga kesehatan agar jangan sampai terjadi penularan dilayanan kesehatan," terangnya.
Baca Juga: Kreuz, Sepeda Lipat Mirip Brompton Buatan Anak Bandung