Ribuan Umat Islam Melaksanakan Salat Iduf Fitri Di Gumuk Pasir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Ribuan umat Islam melakukan Salat Id hamparan gumuk pasir di Pantai Parangkusumo, Kretek, Kabupaten Bantul, Rabu (5/6). Mereka mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB.
Salat yang dimulai pukul 07.00 WIB diikuti sekitar 5.300 jemaah dari berbagai daerah.
Baca Juga: Puluhan Wisatawan di Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur
1. Pesan meningkatkan kualitas hidup
Mereka juga mendengarkan ceramah dari Imam dan Katib Khouridin Basory dari PP Muhammadiyah. Ajakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan ibadah harus dilakukan dengan cara membangun bukan dengan merusak.
"Yang penting justru adalah membangun yang lebih baik. Itu tugas kita diciptakan bumi," ujarnya.
2. Jemaah tidak hanya warga sekitar pantai
Tidak hanya warga sekitar pantai yang melakukan Salat Id. Salah satu jemaah Dardi Nugroho mengatakan sejak lama gumuk pasir menjadi salah satu tempat salat yang paling diminati.Kepopuleran gumuk pasir menjadi salah satu penyebabnya.
"Gumuk pasir ini kan cukup terkenal, selain pernah digunakan untuk pengambilan gambar film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2, juga karena hanya satu-satunya di wilayah Asia Tenggara," ungkap warga Bantul ini.
2. Wisatawan bercampur dengan warga lokal
Ingin merasakan Salat Id seperti di padang gurun Arafah menjadi salah satu keinginan Riyani. Warga asli Banguntapan, Bantul ini datang untuk merasakan Salat Id pertama kalinya di atas pasir bersama keluarganya.
"Banyak media yang memberitakan tentang salat di sini, saya jadi tertarik karena secara geografis sama dengan di Arafah," ujar ibu dua anak ini.
3. Menjadi tempat Salat Id sejak tahun 2000an
Gumuk pasir menjadi tempat penyelenggaraan Salat Id sejak tahun 2000an. Tempat ini semakin dikenal sejak banyaknya penelitian tentang pentingnya gumuk pasir di pantai selatan.
Informasi dari Parangtritis Geomaritime Science Park, gumuk pasir menjadi andalan wisata di DI Yogyakarta sejak tahun 1990an, dan telah ditetapkan sebagai warisan bumi tahun 2014.
Ketenaran gumuk pasir semakin bertambah setelah banyak yang memanfaatkannya sebagai lokasi pemotretan pre wedding, dan olahraga selancar pasir.
Baca Juga: Wisata ke Yogya Jangan Lupa Cicipi Roti Jakarta dan Djoen, Legendaris!