Ratusan Bibit Cabai di Pantai Samas Mati Diserang Hama‎ Uret

Petani ganti bibit cabai yang mati dengan yang baru

Bantul, IDN Times - ‎Ratusan bibit cabai yang ditanam di luar musim atau off season di lahan pasir kawasan Pantai Samas, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul mati akibat serangan hama uret. Petani pun terpaksa menyulaminya dengan bibit baru.

Baca Juga: Hujan dan Hama Merajela, Petani Cabai Lahan Pasir Bantul Merugi

1. Usia bibit cabai baru 20 an hari sudah diserang hama uret dan virus‎

Ratusan Bibit Cabai di Pantai Samas Mati Diserang Hama‎ UretBibit cabai yang sehat sebelum diserang hama uret atau virus.(IDN Times/Daruwaskita)

Anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Kalurahan Srigading, Yuni, mengatakan tanaman bibit cabai off season diakuinya rawan terhadap serangan berbagai hama. Padahal, bibit tersebut baru berusia sekitar 20 hari.

"Sejak bibit cabai off season ditanam pada tanggal 5 November 2021, sudah ratusan bibit cabai yang mati akibat serangan hama uret,"ungkapnya, Selasa (30/11/2021).

Bukan hanya serangan hama uret yang memakan akar dari bibit cabai, ada pula serangan virus yang membuat daun menguning akhirnya layu dan mati.

"Untuk virus memang ada obat dengan cara disemprotkan pada daun bibit pohon cabai sedangkan untuk hama uret yang berada did alam tanam cara mengatasinya dengan mencampurkan obat pestisida saat melakukan pengocoran (pemberian pupuk cair)," ungkapnya.

2. Bibit cabai yang mati diganti dengan bibit baru atau disulami ‎

Ratusan Bibit Cabai di Pantai Samas Mati Diserang Hama‎ UretLahanan tanaman bibit cabai off season di lahan pasir Pantai Samas.(IDN Times/Daruwaskita)

Untuk bibit cabai yang sudah mati, kata Yuni, tak ada cara lain selain menyulami atau menanam bibit baru sebagai pengganti.

"Kalau hama uret itu saat musim kemarau juga ada namun serangannya tidak semasif saat musim penghujan dengan lahan yang basah dan lembap," terangnya.

Meski hujan sering mengguyur lahan bibit cabai, namun petani tetap melakukan penyiraman. Ini dilakukan untuk mengantisipasi atau menurunkan tingkat keasaman dari air hujan yang bisa menyebabkab bibit cabai mati.

"Tanaman cabai yang sudah berbuah pun ketika awal musim penghujan juga dilakukan penyiraman agar pohon cabai tidak mati. Kalau hujan sudah turun terus menerus justru tidak masalah," ungkapnya.

3. Tantangan menanam bibit cabai off season lebih berat dibandingkan musim kemarau

Ratusan Bibit Cabai di Pantai Samas Mati Diserang Hama‎ UretBendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Abdul Mukid(kanan).(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala Srigading, Abdul Mukid, mengatakan pihaknya juga mendapatkan bantuan pupuk organik hasil inovasi dari Balai Proteksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pemda DIY agar tanaman cepat tumbuh besar dan terhindar dari serangan hama.

"Kemarin (Senin 29/11/2021) petugas dari Balai Proteksi Tanaman Pangan datang ke lahan tanaman bibit cabai off season dan langsung mencampurkan pupuk organik tersebut di tempat penampungan air dan hari ini sudah bisa gunakan pemupukan," ungkapnya.

Mukid menilai serangan uret dan virus yang menyebabkan bibit cabai mati merupakan hal yang biasa. Apalagi cabai ditanam di lahan pasir dan berbarengan dengan musim penghujan.

"Ya ini kan program uji penanaman cabai off season yang tantangannya lebih berat namun jika berhasil maka hasil jual cabainya juga relatif mahal karena pasokan cabai di pasar menipis namun permintaan stabil bahkan bertambah," terangnya.‎

Baca Juga: Fenomena La Nina, Harga Cabai Lahan Pasir di Bantul Meroket

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya