Puluhan Jemaah Masjid di Jodog Bantul Keracunan Takjil

- Puluhan jemaah salat di masjid Kalurahan Gilangharjo, Bantul keracunan setelah menyantap rice bowl pada Sabtu (15/3/2025).
- Tiga orang harus dirawat inap akibat keracunan, 24 orang mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah konsumsi takjil.
- Kepala Dinas Kesehatan Bantul menduga keracunan disebabkan oleh takjil yang terkontaminasi bakteri, meminta perhatian lebih terhadap kebersihan makanan.
Bantul, IDN Times - Puluhan jemaah salat di sebuah masjid di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, mengalami keracunan setelah menyantap takjil berupa rice bowl pada Sabtu (15/3/2025). Tiga di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas.
1. Jemaah santap takjil pada Sabtu

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara, membenarkan bahwa puluhan jemaah mengalami keracunan setelah menyantap takjil berupa rice bowl berisi nasi, daging ayam, telur, dan sayuran.
"Iya, benar kejadiannya pada Sabtu (15/3/2025), namun laporan ke Puskesmas baru diterima pada Senin (17/3/2025) kemarin," ujarnya, Selasa (18/3/2025).
2. Mulai merasakan gejala keracunan pada hari Minggu dan Senin

Agus menjelaskan bahwa jemaah yang mengonsumsi takjil mulai merasakan gejala keracunan pada Minggu (16/3/2025), dan jumlahnya bertambah pada Senin (17/3/2025). "Mereka merasakan gejala mual, muntah dan diare," ucapnya.
Dalam dua hari itu, tercatat 24 orang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 10 orang menjalani pengobatan di Puskesmas, 11 orang berobat ke RS UII, dan tiga lainnya harus dirawat inap. "Total ada 24 orang yang mengalami gejala keracunan," ungkapnya.
3. Diduga ada makanan pada takjil ada bakterinya

Agus menduga keracunan disebabkan oleh makanan atau takjil yang kemungkinan sudah terkontaminasi bakteri. Ia pun mengimbau masjid yang mengolah sendiri takjil maupun pihak lain yang menyiapkannya agar lebih memperhatikan kebersihan makanan, cara memasak, serta penyajiannya guna mencegah kejadian serupa.
"Yang jelas saat ini kita masih melakukan pendataan bagi jemaat yang mengalami gejala keracunan usai santap takjil," ucapnya. "Kita kesulitan untuk mencari sampel makanan untuk dikirim ke laboratorium karena kejadian sudah tiga hari yang lalu," imbuh dia.