Peziarah asal Kendal Meninggal di Makam Syekh Maghribi Bantul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Masduki (66), seorang peziarah asal Dusun Gedangan, Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia saat berziarah di Kompleks Makam Syekh Maulana Maghribi di Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Minggu (2/11/2023) sore. Diduga korban meninggal akibat sakit gula dan darah tinggi yang diderita sejak lama.
1. Kronologi peziarah meninggal di Makam Syekh Maghribi Parangtritis
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan peristiwa tersebut bermula saat bus yang membawa korban dan rombongan tiba untuk melakukan ziarah di Makam Syekh Maghribi pada Minggu (26/11/2023).
Korban kemudian berjalan bersama dengan rombongan menuju Makam Syeh Maghribi dengan menaiki sekitar 200 anak tangga. Sesampainya di kompleks makam, korban kelelahan kemudian pingsan. Akhirnya korban meninggal dunia.
Mendapatkan informasi adanya peziarah yang meninggal, petugas dari Polsek Kretek, Puskesmas Kretek, dan Tim Inafis Polres Bantul datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan pada tubuh korban.
"Dalam pemeriksaan oleh petugas medis dari Puskesmas Kretek tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," katanya, Senin (27/11/2023).
2. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah
Pihak keluarga korban yang diwakili oleh keponakan korban, Siti Risqoh, yang juga satu rombongan dengan korban, menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. Kematian korban dianggap sebagai musibah dan tidak meminta dilakukan otopsi.
"Jenazah selanjutnya akan dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulance yang berangkat dari Magelang Jawa Tengah," ucap Jeffry.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Dispar Bantul Minta Pelaku Wisata Waspada Bencana
3. Korban memiliki riwayat penyakit gula dan darah tinggi
Sementara dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit gula dan darah tinggi. Pihak keluarga mengaku sudah melarang korban untuk ikut ziarah, namun korban tetap ikut bersama rombongan.
"Jadi dari keterangan keluarga korban menyatakan korban memilik penyakit gula dan darah tingga dan sudah dilarang untuk ikut berziarah," tutup Jeffry.
Baca Juga: Ular Sanca Nyelonong Masuk Kamar Kos Warga Kasihan Bantul