Perundungan Pelajar Difabel di Gunungkidul Berakhir Damai

Sekolah beri pendampingan fisik dan psikologis

Gunungkidul, IDN Times - FR seorang pelajar salah satu SMPN di Kabupaten Gunungkidul diduga menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh temannya sendiri, RM, pada Rabu (21/2/2024). Akibat kejadian tersebut korban yang diketahui sebagai siswa difabel mengalami tulang jari kelingking patah pada tangan satu-satunya.

1. Kasus perundungan diselesaikan secara kekeluargaan

Perundungan Pelajar Difabel di Gunungkidul Berakhir DamaiCreator: nathaphatCredit: Getty Images/iStockphoto

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan kasus perundungan yang menimpa FR yang diduga dilakukan oleh RM saat ini telah diselesaikan dengan kekeluargaan.

"Pihak sekolah pada Kamis (22/2/2024) telah melakukan mediasi dengan kedua keluarga dan keputusannya kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan," ucapnya, Jumat (23/2/2024).

2. Dinas Pendidikan berikan pendampingan fisik dan psikologis

Perundungan Pelajar Difabel di Gunungkidul Berakhir DamaiIlustrasi pendampingan psikologis.google

Menurut Nunuk, selain kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, pihak sekolah juga telah membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Warga sekolah juga menggelar aksi sosial untuk membantu korban terkait biaya pengobatan di rumah sakit," ujarnya.

Setelah mediasi dengan kedua keluarga selesai maka dilanjutkan mediasi dengan melibatkan perangkat kalurahan dan kepolisian.

"Pihak sekolah juga telah menengok korban di rumah sakit serta memberikan pendampingan fisik dan psikologis kepada kedua keluarga," ungkapnya.

Baca Juga: Pelajar Difabel di Gunungkidul Dirundung hingga Tulang Jari Patah

3. Kronologi perundungan menurut Dinas Pendidikan

Perundungan Pelajar Difabel di Gunungkidul Berakhir Damaiilustrasi perundungan (pexels.com/RDNE Stock project)

Sementara terkait kronologi dugaan perundangan yang menimpa korban pada Rabu (21/2/2024) berdasarkan beberapa saksi, terjadi setelah salat Zuhur dalam waktu istirahat kedua. Korban duduk-duduk di depan laboratorium komputer II bersama beberapa temannya dan kemudian RM datang mendekat ke korban kemudian berdiri disamping korban sambil menendang-nendang triplek gudang prakarya.

"Selanjutnya korban mengingatkan RM dengan menyebut sebutan nama orang tua RM. RM membalas perkataan korban dengan mengejek dan keributan kemudian terjadi," katanya.

Korban tidak terima dengan balasan perkataan RM. Ketika RM menuju ke kelas, korban mengejar dan memegang kerah baju RM dan mendorong RM dari depan toilet selatan gedung sampai di belakang laboratorium komputer II di tempat duduk yang terbuat dari keramik samping kelas 7E.

"Di situlah RM dengan duduk di meja keramik ditarik kerahnya dari belakang, RM berniat melepas tangan korban. RM kemudian dipepet ke tembok dan dipukul korban pada pelipis kiri," ucapnya.

Cederanya korban dimungkinkan karena pukulan korban terhadap Rm sehingga menyebabkan cedera pada tangannya sendiri.

"Kejadian hanya dilakukan antara RM dan korban serta tidak ada pihak (teman) lain yang melakukan penyerangan terhadap pihak tertentu," ucap Nunuk.

Baca Juga: Tepergok Berbuat Mesum, 2 Guru di Gunungkidul Dinonaktifkan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya