Penggiat Demokrasi di Bantul Kritisi Paslon Lawan Kotak Kosong

Tak sesuai martabat warga Bantul

Intinya Sih...

  • Penggiat demokrasi khawatir dengan isu pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada Bantul 2024.
  • Forum Rebon menilai pilkada dengan satu paslon melawan kotak kosong merusak demokrasi yang sudah dibangun di Bantul.
  • Parpol di tingkat daerah diminta untuk meyakinkan pengurus pusat agar pilkada Bantul tidak hanya melawan kotak kosong.

Bantul, IDN Times - Penggiat demokrasi yang tergabung dalam Forum Rebon mengaku khawatir dengan perkembangan politik di Bantul jelang Pilkada 2024. Mereka mengktirisi beredarnya isu pasangan calon di Pilkada Kabupaten Bantul akan melawan kotak kosong.

1. Rusak demokrasi di Bantul

Penggiat Demokrasi di Bantul Kritisi Paslon Lawan Kotak KosongAcara Rebonan Geden dengan tema 'Bantul Ora Didol.(IDN Times/Daruwaskita)

Penggagas Forum Rebon Basuki Rahmat mengatakan pilkada dengan satu paslon melawan kotak kosong merusak demokrasi yang dibangun di Bantul selama ini. Pasalnya selama ini pilkada yang digelar sudah berjalan baik dan demokratis.

"Tentunya masyarakat Bantul tidak rela pilkada tahun 2024 ini diikuti satu paslon melawan kotak kosong," ucapnya dalam acara Rebonan Geden dengan tema 'Bantul Ora Didol', Kamis (1/8/2024).

2. Pengurus daerah harus yakinkan pengurus pusat

Penggiat Demokrasi di Bantul Kritisi Paslon Lawan Kotak KosongIlustrasi pilkada. IDN Times

Penggiat demokrasi lainnya Yudis mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut parpol di tingkat daerah harus meyakinkan pengurus di pusat. "Bagaimana pengurus tingkat daerah bisa menyakinkan pengurus pusat, agar tidak terjadi pilkada Bantul hanya melawan kotak kosong," ujarnya.

Baca Juga: KPU Prediksi Pilkada 2024 Kota Yogyakarta Diikuti 4 Paslon

3. Yakin calon lebih dari satu

Penggiat Demokrasi di Bantul Kritisi Paslon Lawan Kotak KosongAcara Rebonan Geden dengan tema 'Bantul Ora Didol.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, mantan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, Sahari mengatakan optimistis pilkada di Bantul 2024 tidak hanya satu paslon melawan kotak kosong. "Mosok martabak Bantul akan jatuh dan saya optimistis pilkada tidak hanya diikuti satu paslon dengan kotak kosong," tegasnya.

4. Parpol juga menolak 1 calon

Penggiat Demokrasi di Bantul Kritisi Paslon Lawan Kotak Kosongilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

DPC PKB dan DPC Gerindra Bantul sepakat berkoalisi untuk mewujudkan Pilkada Bantul 2024 yang demokratis. Kedua partai tersebut, juga menolak demokrasi kotak kosong.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris Tim Penjaringan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul DPC PDIP Bantul, Rajut Sukasworo. Ia mengatakan tak perlu mengkhawatirkan pilkada di Bantul hanya diikuti satu paslon melawan kotak kosong. PKB dan Gerindra sudah berkoalisi dan PDIP Bantul telah berkomunikasi dengan partai lainnya. 

"Sudah ada koalisi antara PKB dan Gerindra bahkan PKB juga berkoalisi dengan Partai Demokrat sehingga tidak perlu ada kekhawatiran pilkada Bantul dengan kotak kosong. Pak Joko Purnomo yang saat ini menjabat Ketua DPC PDIP Bantul, sekaligus Wakil Bupati Bantul, nantinya sebagai cabub atau cawabub itu dibicarakan dengan partai yang bersedia diajak kerja sama dan nantinya rekomendasi paslon kita serahkan ke DPP partai masing-masing," katanya. 

Baca Juga: PKB-Demokrat Sepakat Usung Halim-Rony di Pilkada Bantul 2024

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya