Belum Pulih dari COVID, Pelaku Wisata di Bantul Hadapi Ancaman Resesi

Pelaku wisata di Dlingo Bantul ngaku bingung harus bagaimana

Bantul, IDN Times - ‎Tahun 2023, dunia diprediksi mengalami badai resesi ekonomi akibat krisis pangan hingga energi. Hal ini juga diperparah dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang belum diketahui kapan berakhirnya.

Resesi ekonomi dunia dipastikan akan berdampak dalam berbagai sektor kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat termasuk sektor pariwisata yang merupakan salah satu sektor penting pengungkit ekonomi. 

Lantas, bagaimana stakeholder pariwisata, khususnya di Kabupaten Bantul, dalam menyikapi dan mengantisipasi ancaman resesi ekonomi dunia? 

1. Mengaku bingung jika resesi dunia berimbas ke sektor wisata‎

Belum Pulih dari COVID, Pelaku Wisata di Bantul Hadapi Ancaman ResesiKetua Koperasi Notowo, Purwo Harsono.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Purwo Harsono, mengaku bingung dan tak bisa berbuat banyak jika resesi ekonomi nantinya berimbas ke sektor parawisata.

Ia mengatakan, dampak dari pandemik COVID-19 yang belum tahun kapan berakhirnya belum sepenuhnya pulih, termasuk kunjungan wisatawan ke objek wisata yang dikelola Koperasi Notowono.

"Kalau bagaimana persiapan atau antisipasi resesi ekonomi dunia yang akan berdampak pada pariwisata, saya bingung jawabnya. Lha, wong dampak pandemik saja belum pulih sepenuhnya," ucapnya, Minggu (23/10/2022).

2. Dampak pandemik hingga hari ini masih dirasakan pengelola objek wisata‎

Belum Pulih dari COVID, Pelaku Wisata di Bantul Hadapi Ancaman ResesiObjek wisata Seribu Batu di Mangunan Dlingo. IDN Times/Daruwaskita

Purwo mengaku, hingga menjelang akhir tahun 2022 ini kunjungan wisatawan ke kawasan Dlingo baru mencapai 50 persennya dibandingkan sebelum pandemi. Kunjungan juga masih didominasi turis lokal dibandingkan dengan turis mancanegara seperti dari kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Singapura.

"Apakah karena banyaknya destinasi wisata alam yang muncul di berbagai daerah yang mirip dengan destinasi alam di Dlingo, saya tidak tahu pasti penyebabnya kunjungan wisatawan belum pulih. Meski saat ini tidak ada aturan yang ketat bagi wisatawan," terangnya.

Hal ini, kata Purwo, berdampak pada pemasukan. Pihaknya belum bisa membuat destinasi baru di Dlingo. Yang dilakukan saat ini sebatas memperbaiki fasilitas yang sudah ada agar wisatawan semakin nyaman.

"Lah gak ada uang, bagaimana mau membuat acara-acara yang cukup besar dan nasional agar kunjungan wisatawan meningkat," tandasnya.

Baca Juga: Jumlah Wisatawan ke Bantul Turun, Enggan Piknik Saat Hujan  

3. Gelar atraksi budaya dengan dukungan Dana Keistimewaan‎

Belum Pulih dari COVID, Pelaku Wisata di Bantul Hadapi Ancaman ResesiDesa Wisata Kakilangit Mangunan, Yogyakarta (instagram.com/anugerahdesawisataindonesia0

Purwo mengaku, pada akhir tahun 2022 akan digelar sejumlah acara budaya yang diharapkan bisa menambah kunjungan wisatawan ke objek wisata alam di Dlingo. Acara budaya ini didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menggunakan dana keistimewaan.

"Ya kita tetap harus mengandalkan dari pihak ketiga baik dari Pemda DIY, pihak swasta dan sponsor dari berbagai pihak ketika akan menggelar sebuah acara di objek wisata di Dlingo," tuturnya.

Kendati demikian, Purwo mengaku masih optimistis bahwa resesi ekonomi dunia tidak terlalu berdampak kepada Indonesia termasuk sektor pariwisata. Namun, jika itu terjadi, maka yang akan pertama kali terkena imbasnya adalah destinasi wisata yang selama ini mengandalkan kunjungan turis mancanegara seperti Bali.

"Kalau kita sih masih mengandalkan wisatawan lokal, sebab sejak pandemik hingga saat ini pandemik sudah mereda kunjungan turis mancanegara memang sangat terbatas," tuturnya.

4. Dinas Pariwisata Bantul upayakan tambahan atraksi wisata‎

Belum Pulih dari COVID, Pelaku Wisata di Bantul Hadapi Ancaman ResesiKepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi. (dok. istimewa)

Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan pihaknya belum berpikir jauh bahwa resesi ekonomi dunia akan berdampak serius pada sektor pariwisata. Padahal, sektor ini merupakan salah satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbanyak untuk Bumi Projotamansari.

"Kalau kami belum berpikiran jauh bahwa resesi ekonomi dunia yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 akan signifikan berdampak kepada sektor pariwisata di Kabupaten Bantul," katanya, Minggu.

Purnomo mengatakan, pada tahun 2023 mendatang pihaknya memang sudah menganggarkan adanya berbagai tambahan atraksi wisata yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan di Bantul. Pihaknya turut menggandeng biro perjalanan dan juga stakeholder terkait untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Bantul.

"Ada tambahan anggaran di APBD 2023 untuk berbagai atraksi wisata pada tahun 2023 yang akan datang dibandingkan atraksi wisata pada tahun 2022 ini," ungkapnya.

Ia justru lebih khawatir dengan kebijakan penutupan objek wisata seperti saat pandemik 2020-2021. Hal ini menyebabkan sektor wisata dalam kondisi mati suri dan ekonomi terus melambat karena sektor pariwisata merupakan pengungkit ekonomi yang sangat efektif.

"Yang kami takutkan bukan resesi ekonomi global namun larangan objek wisata dibuka seperti saat COVID-19 yang lalu," ungkapnya.

Ia mengaku, Kabupaten Bantul sendiri lebih banyak mengandalkan wisatawan lokal dari Jawa, sedangkan wisatawan mancanegara jumlahnya masih terbatas. Dengan kondisi resesi global seharusnya destinasi wisata yang selama ini mengandalkan wisatawan mancanegara seperti Bali yang harus bersiap menghadapi penurunan jumlah wisatawan mancanegara.

"Resesi justru mendorong wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang punya wisata mirip di Bali namun biayanya terjangkau sehingga tidak terlalu menguras kocek dan masih ada sisa uang untuk keperluan lainnya yang mendesak," pungkasnya.

Baca Juga: Tips Mengatur Investasi untuk Antisipasi Resesi Ekonomi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya