Paceklik Ikan, Kapal Nelayan Terpaksa hanya Parkir di Pantai

Bantul, IDN Times - Puluhan kapal yang dimiliki nelayan di pantai wilayah Bantul, saat ini hanya terparkir dengan rapi di pantai. Kondisi gelombang tinggi ditambah masa paceklik menyebabkan nelayan enggan melaut.
1. Saat paceklik tangkapan ikan menurun drastis

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul, Suyanto mengatakan saat ini kondisi angin dan gelombang di laut tidak menentu, memaksa nelayan harus ekstra hati-hati saat melaut.
"Sebenarnya nelayan sudah hafal dengan tanda-tanda alam, saat turun melaut dan balik lagi ke daratan harus sangat hati-hati," katanya saat ditemui di Pantai Baru, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Rabu (8/6/2022).
Saat masa pancaroba atau awal musim paceklik, biasanya tangkapan nelayan turun drastis. "Saat musim panen ikan, saat sekali melaut bisa mendapatkan tangkapan ikan hingga 70 kilogram, namun saat paceklik seperti saat ini turun menjadi 30 hingga 35 kilogram," ujar Suyanto.
2. Harus mendatangkan ikan untuk konsumsi wisatawan dari Pantura Jawa

Puncak musim paceklik yang berlangsung mulai Juni dan awal bulan Agustus menyebabkan pasokan ikan menjadi minim. Untuk memenuhi kebutuhan ikan bagi konsumen, pemilik rumah makan harus mendatangkan pasokan ikan dari pantai utara Jawa atau Pantura.
"Cumi-cumi, cakalang, kepiting, udang tetap masih mengandalkan pasokan dari luar Bantul. Hasil tangkapan nelayan di Bantul seperti bawal laut, kakap, caru hingga ikan layur kurang ramah di kantong wisatawan sehingga dijual kepada pengepul ikan langganan dari nelayan.
"Ikan bawal laut, layur adalah ikan kualitas ekspor sehingga harga tinggi dan tidak dilirik oleh wisatawan,"tuturnya.
"Ya ini sudah fenomena tahunan, ketika paceklik pasti nelayan jarang yang melaut otomatis pasokan ikan juga tidak ada," ujarnya.
3. Sekali melaut hanya mendapatkan dua ekor ikan caru

Salah satu nelayan Pantai Baru, Khabi mengaku hanya mendapatkan dua ekor ikan caru saat melaut hari ini. Dia mengeluhkan angin dan gelombang kaut yang tidak bersahabat.
"Ikannya memang ukurannya besar karena pakai jaring kendengan.Jaring kita pasang di tengah laut kemudian diberi jangkar dan dibiarkan di laut. Hari berikutnya baru cek ikan yang terjaring di jaring," ujarnya.