Kuota Pupuk Bersubsidi di Bantul Nambah, Capai 8 Ribu Ton

Petani kekurangan traktor untuk mengolah lahan

Bantul, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyatakan mendapatkan tambahan ribuan ton pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian. Hal ini diharapkan akan membantu meningkatkan produktivitas komoditas pertanian, terutama mengingat petani saat ini sedang memulai masa tanam (MT) kedua padi, yang kebutuhan pupuknya cukup tinggi.

1. Tambahan kuota pupuk bersubsidi lebih dari 8 ribu ton

Kuota Pupuk Bersubsidi di Bantul Nambah, Capai 8 Ribu TonKepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengatakan luas lahan pertanian di Bumi Projotamansari mencapai 14 ribu hektare yang tersebar di 17 kapanewon. Dari luasan tersebut, kebutuhan pupuk bersubsidi jenis urea diperkirakan mencapai 10.678 ton, sedangkan kebutuhan pupuk subsidi jenis NPK mencapai 13.706 ton.

Kementerian Pertanian sendiri pada tahun 2024 ini awalnya hanya memberikan kuota pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 5.639 ton. Sementara, kuota pupuk bersubsidi jenis NPK hanya 4.024 ton, sehingga ketersediaan pupuk bersubsidi di Bantul sangat kurang.

"Namun demikian, Kementan kembali menambah kuota pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 4 ribu ton dan NPK sebanyak 4.578 ton sehingga kuota pupuk bersubsidi jenis urea menjadi 9.639 ton dan NPK menjadi 8.602 ton," ujarnya, Selasa (2/4/2024).

2. Diharapkan petani tak lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi

Kuota Pupuk Bersubsidi di Bantul Nambah, Capai 8 Ribu TonIlustrasi pupuk bersubsidi. (IDN Times/Riyanto)

Joko mengakui bahwa tambahan kuota pupuk bersubsidi belum sepenuhnya mencukupi perkiraan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2024. Namun, dia menegaskan bahwa tambahan kuota tersebut patut disyukuri, karena petani tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

"Tentu saya sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Bantul mengucapkan terima kasih kepada Pak Amran Menteri Pertanian yang telah menambah kuota pupuk bersubsidi di Bantul sesuai janjinya saat mengadakan acara di Kabupaten Bantul beberapa bulan yang lalu," terangnya.

Baca Juga: Warga Bantul Pilih Beras Bulog, lebih Murah yang Penting Kenyang

3. Masih kekurangan ribuan traktor untuk mengolah lahan pertanian

Kuota Pupuk Bersubsidi di Bantul Nambah, Capai 8 Ribu TonPetani di Bantul sedang membajak sawah untuk persiapan tanam padi.(IDN Times/Daruwaskita)

Meski telah menerima tambahan kuota pupuk bersubsidi, Joko mengakui bahwa Bantul masih kekurangan ribuan traktor untuk menggarap lahan pertanian yang ada. Saat ini, jumlah traktor yang dimiliki Gapoktan dan petani secara pribadi baru sekitar 1.500 unit. Namun, dengan luas lahan pertanian mencapai 14 ribu hektare, idealnya dibutuhkan sekitar 3.358 traktor.

"Satu traktor itu biasanya mampu menggarap lahan sekitar 20 hektare," ungkapnya.

Dengan kekurangan traktor yang masih terjadi untuk mendukung pengolahan lahan, pihaknya berharap agar Kementerian Pertanian dapat memberikan bantuan traktor kepada para petani di Kabupaten Bantul. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan dan persiapan lahan pertanian, serta menghasilkan hasil yang lebih optimal daripada metode pengolahan manual atau menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan seperti sapi atau kerbau.

"Semoga permasalahan terkait kebutuhan traktor yang cukup mendesak untuk mengolah lahan pertanian ini juga diperhatikan oleh Pak Menteri Pertanian," harapnya.

4. Petani tak lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi

Kuota Pupuk Bersubsidi di Bantul Nambah, Capai 8 Ribu TonIlustrasi pupuk bersubsidi. (IDN Times/Riyanto)

Sementara itu, salah satu petani di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Yuni Maryanto, mengakui bahwa saat ini dia baru saja memulai pengolahan lahan pertaniannya untuk menanam padi dalam masa tanam kedua. Setelah bibit padi ditanam di lahan tersebut, prioritasnya adalah memenuhi kebutuhan pupuk agar tanaman dapat tumbuh subur.

"Pada masa tanam padi pertama, pembelian pupuk bersubsidi memang lebih sulit. Namun untuk masa tanam padi kedua ini ketersediaan pupuk bersubsidi cukup melimpah sehingga tidak menyulitkan petani," ucapnya.

"Untuk membeli pupuk bersubsidi saat ini juga tidak perlu menunjukkan kartu tani. Cukup dengan KTP dan namanya tercatat sebagai penerima bantuan pupuk bersubsidi langsung dilayani oleh penjual pupuk bersubsidi," tambah Yuni.

Baca Juga: Jelang Lebaran, DKPP Bantul Waspadai Daging Sapi Gelonggongan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya