Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Wisatawan di Bantul Mulai Turun

Tak bisa berharap dari libur Lebaran

Bantul, IDN Times - ‎Pemerintah Kabupaten Bantul belum memberlakukan penutupan objek wisata di wilayahnya. Namun, akibat berbagai kebijakan terkait penularan virus corona atau COVID-19 dan gencarnya social distancing, kunjungan wisatawan di Bantul cenderung menurun.

Baca Juga: Fakta Guru Besar UGM yang Jadi Pasien Positif Corona Kedua di DIY

1. Mulai merosot‎ pada bulan Maret

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Wisatawan di Bantul Mulai TurunSekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah (kiri). IDN Times/Daruwaskita

Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah mengatakan pada triwulan pertama tahun 2020 diakui ada penurunan namun belum signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Dari jumlah wisatawan 85.333 orang pada 2019, menurun menjadi 79.170 orang pada 2020.

"Jadi memang sudah terlihat penurunannya meski pada triwulan pertama tahun 2020 baru dihitung antara Januari hingga pertengahan bulan Maret," katanya, Kamis (19/3).

2. Masih ada wabah COVID-19, kunjungan wisata saat Lebaran tak bisa diharapkan

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Wisatawan di Bantul Mulai TurunIlustrasi wisatawa Gumuk Pasir. instagram.com/putrirelaamalia

Menurut Annihayah, kunjungan wisatawan yang sudah mulai terlihat menurun pada bulan Maret setelah berbagai kebijakan pemerintah dikeluarkan untuk mencegah penularan COVID-19. Mulai dari larangan bepergian luar kota hingga menjaga jarak aman jika ada kerumunan masa bahkan dihimbau tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

"Pada bulan Maret ini, objek wisata Pantai Parangtritis yang paling banyak menyumbang jumlah wisatawan, tren harian kunjungan wisatawan sudah turun dari 10 ribu wisatawan kini turun 9 ribu dan diperkirakan akan semakin turun hingga bulan Ramadan mendatang," ungkapnya.

"Memang ini berat bagi sektor pariwisata namun Bantul tidak sendiri. Hampir semua daerah terkena imbasnya di sektor pariwisata," katanya lagi.

Triwulan pertama, diakui Annihayah, merupakan bulan kurus atau low season bagi objek wisata. Harapannya, pada saat libur Lebaran akan ada lonjakan wisatawan. Namun, dengan masa tanggap darurat bencana COVID-19 hingga akhir bulan Mei 2020, maka harapan objek wisata kembali ramai semakin kecil.

"Ya kita berharap wabah COVID-19 segera selesai dan semuanya kembali normal," katanya.

3. Kegiatan wisata yang melibatkan di bawah 100 orang diperbolehkan

Gara-gara Virus Corona, Kunjungan Wisatawan di Bantul Mulai TurunKepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan masih memberikan izin sejumlah acara yang melibatkan massa di bawah 100 orang. Namun, kegiatan tersebut harus sesuai dengan protokol kesehatan, yakni dengan menyediakan tempat untuk cuci tangan dan sabun serta hand sanitizer, kemudian orang yang sakit wajib memakai masker dan membatasi untuk bersalaman.

"Pariwisata Bantul sendiri punya banyak kegiatan pameran wisata ke luar daerah seperti ke Palembang juga dibatalkan, kunjungan ke Jakarta untuk menindaklanjuti suatu kerja sama juga dibatalkan. Ini sebagai usaha untuk mengurangi interaksi dengan luar DIY untuk menjaga deteksi dini COVID-19 lebih terkendali dan juga kenyamanan bagi masyarakat," ucapnya.‎

Baca Juga: Menurut Riset, Golongan Darah O Lebih Kebal terhadap Virus Corona

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya