Kominfo: Perempuan Millennial Salah Satu Kunci Pengentasan Stunting
IDN Times/Daruwaskita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu dari 60 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi yaitu 26,31 persen. Sesuai Riset Kesehatan Dasar (Riskedas), angka ini jauh di atas di atas prevalensi stunting standar World Health Organization (WHO) yang hanya 20 persen.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menilai sosialisasi untuk perilaku hidup yang bersih dan sehat khususnya kepada perempuan millennial merupakan salah satu kunci menurunkan prevalensi stunting di Indonesia khususnya di Kabupaten Bantul.
1. Kaum perempuan millennial jadi ibu di masa depan
IDN Times/DaruwaskitaKepala Sub Direktorat Informasi dan Komunikasi, Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kominfo RI, Marroli J Indarto mengatakan stunting dapat diatasi dari 1000 hari pertama kehidupan anak.
"Nah generasi milenial perempuan ini kan nantinya yang akan mengandung sehingga perannya sangat penting agar bayi yang dikandungnya tidak mengalami stunting. Salah satunya dengan memperhatikan asupan gizi pada janin yang dikandung dan nantinya hingga anak berusia 24 bulan," katanya dalam acara Forum Sosialisasi Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) yang berlangsung di Rumah Budaya Tembi, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (4/7).
Baca Juga: Kenaikan Harga Pengaruhi Kasus Stunting
2. Perempuan millennial bisa menjadi agen perubahan di masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
google.comKaum perempuan millennial bisa menjadi agen perubahan di masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penanaman kesadaran akan ancaman stunting dan kemauan untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari pada diri kaum perempuan millennial yang nantinya menjadi agen perubahan bagi masyarakat lain untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sangat penting dan harus terus digencarkan di berbagai daerah.
"Jadi jangan juga dipikir karena orang itu miskin anaknya mengalami stunting, namun orang kaya yang tidak memberikan anaknya asupan gizi yang cukup karena anaknya diasuh oleh babysitter bisa juga terjadi," terang Marroli.
3. Pemerintah juga melakukan intervensi penurunan stunting dengan dua skema
IDN Times/DaruwaskitaSelain menekan prevalensi stunting melalui sosialisasi yang masif terhadap generasi millennial khususnya perempuan, Kominfo RI juga juga melakukan intervensi dalam dua skema yaitu, pertama dengan intervensi spesifik atau gizi, pemberian tablet tambah darah, serta konsultasi dan skema yang kedua adalah intervensi sensitif atau non gizi seperti penyediaan sanitasi dan air bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi serta sosialisasi.
"Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk menekan prevalensi stunting cukup besar namun demikian ragam program tidak akan berjalan optimal dan berdampak apabila tidak disertai pola pikir yang sehat. Untuk itu masyarakat harus turut serta berkontribusi dengan mengubah perilaku," ungkapnya.
4. Pemkab Bantul klaim masif sosialisasikan cara menurunkan prevalensi stunting
IDN Times/DaruwaskitaKepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik, Kominfo, Pemda Bantul, Arif Darmawan, Kominfo Kabupaten Bantul upaya menurunkan angka prevalensi stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Kominfo yang ada didalamnya telah dilakukan salah satunya dengan melakukan kampanye penurunan prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Bantul.
"Jadi untuk angka atau prevalensinya berapa persen tentu Kominfo Bantul tidak punya data karena ada di Dinas Kesehatan namun upaya menurunkan prevalensi stunting cukup masih dilakukan hingga tingkat desa,"ujarnya.
Baca Juga: Kenalilah, Ini 7 Tanda Anak Stunting yang Perlu Kamu Tahu Sejak Dini
