7 Kapanewon di Bantul Rawan Kekeringan, Warga Diminta Bersiap

BPBD siapkan anggaran Rp20 juta untuk bantuan air bersih

Bantul, IDN Times - ‎Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyatakan memasuki musim kemarau, masyarakat di zona merah kekeringan, seperti Kapanewon Dlingo, Pundong dan Piyungan, diminta untuk melakukan antisipasi dini terhadap bencana kekeringan.

"Prediksi kemarau tahun ini kan lebih panjang, kita minta masyarakat yang ada di zona merah kekeringan untuk melakukan antisipasi adanya bencana kekeringan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, Jumat (24/3/2023).

1. Empat kapanewon masuk zona kuning bencana kekeringan‎

7 Kapanewon di Bantul Rawan Kekeringan, Warga Diminta BersiapIlustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Antoni menyebut, selain 3 kapanewon yang masuk zona merah kekeringan, terdapat 4 kapanewon yang masuk zona kuning yakni Kapanewon Imogiri, Pleret dan sebagian Kapanewon Sedayu. Masyarakat pada zona ini juga diimbau mengantisipasi dampak kemarau panjang.

"Masyarakat dapat mengantisipasi bencana kekeringan dengan memanen air hujan lebih dini guna mencukupi ketersediaan air selama musim kemarau," ungkapnya.

"Masyarakat bisa menyimpan air di embung atau tempat penyimpanan apapun, istilahnya memanen air hujan," imbuhnya.

2. Anggaran untuk bantuan air bersih dapat ditambah melalui perubahan anggaran‎

7 Kapanewon di Bantul Rawan Kekeringan, Warga Diminta BersiapIlustrasi droping air bersih. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

BPBD Bantul sendiri telah mengantisipasi dampak kemarau panjang dengan menyiapkan dua armada truk tangki air dengan kapasitas 888 liter. Serta anggaran Rp20 juta yang bisa digunakan untuk menyalurkan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan.

"Ya memang dana untuk air bersih cukup kecil namun nantinya bisa ditambah dengan mengajukan di anggaran perubahan 2023," ungkapnya.

Baca Juga: Larangan Pejabat Buka Bersama, Bantul Tunggu Surat Edaran Mendagri

3. Bulan Mei, Yogyakarta akan memasuki musim kemarau‎

7 Kapanewon di Bantul Rawan Kekeringan, Warga Diminta BersiapIlustrasi kemarau (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setiyaningrum, mengatakan kemarau tahun ini dimungkinkan lebih panas dan kering. Periodenya pun lebih panjang dengan curah hujan yang sangat sedikit dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Musim kemarau di Yogyakarta diprediksi akan berakhir pada bulan September mendatang. Sehingga masyarakat yang di wilayah rawan kekeringan harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana krisis air.

"Kemarau akan memasuki Yogyakarta diprediksi bulan Mei," katanya.‎

Baca Juga: Jembatan Kretek II‎ Ramai Pedagang, Pemkab Bantul Siap Menindak

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya