Jumlah Penderita DBD di Gunungkidul Capai 164 Orang, Terbanyak di DIY 

Nyamuk di Gunungkidul resisten dengan insektisida

Gunungkidul, IDN Times - Hingga pertengahan bulan Februari, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul  mencapai 164 penderita. Bahkan satu orang meninggal dunia. Kasus terbanyak di kabupaten Gunungkidul terjadi di Kecamatan Wonosari, Karangmojo, Ponjong, dan Playen.

Yang mengejutkan hasil laboratorium di Loka Litbang P2B2 Banjarnegara, nyamuk di Gunungkidul sudah resisten dengan obat atau anti nyamuk dibandingkan dari lain di DIY. Hal ini diduga karena penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan ketentuan.

"Misalnya jika melakukan fogging mandiri harus didampingi oleh ahlinya karena campuran insektisida harus sesuai dengan takaran yang tepat agar nyamuk tidak tahan dengan insektisida," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr. Sumitro, Senin (17/2). 

Baca Juga: Hingga Awal Februari Jumlah DBD di Bantul Mencapai 160 Kasus

1. Potensi DBD meningkat saat puncak musim penghujan

Jumlah Penderita DBD di Gunungkidul Capai 164 Orang, Terbanyak di DIY Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, dr. Sumitro mengatakan dengan angka tersebut, Gunungkidul menjadi kabupaten tertinggi kasus demam berdarah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Hingga tanggal 13 Februari terdapat tambahan pasien DBD sebanyak 25 pasien sehingga total kasus DBD di Gununkidul mencapai 164 kasus. Jadi total 1,5 bulan terakhir ada 164 kasus DBD," ujarnya.

2. Nyamuk di Gunungkidul mulai resisten dengan insektisida

Jumlah Penderita DBD di Gunungkidul Capai 164 Orang, Terbanyak di DIY Petugas melakukan fogging. IDN Times/Wayan Antara

Sumitro menceritakan dari tahun sebelumnya, demam berdaerah bakal merebak pada medio bulan Januari hingga bulan April, sehingga daerah yang endemis yakni Wonosari, Karangmojo, Ponjong dan Playen harus meningkatkan kewaspadaan.

"Pasien DBD bisa mendapatkan gigitan nyamuk bukan dari daerah asal, namun bisa dari daerah lain ketika sedang melakukan aktivitas," tuturnya.

3. Masyarakat harus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat

Jumlah Penderita DBD di Gunungkidul Capai 164 Orang, Terbanyak di DIY google.com

Aktivitas nyamuk Aedes Aegypti biasanya dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, sedangkan sore hari pada pukul 15.00 hingga pukul 16.00 WIB. Oleh karena itu masyarakat harus memperhatikan kesehatan lingkungan dan badan agar terhindar dari gigitan nyamuk. Dengan cara meningkatkan pola hidup bersih, serta melakukan 3M yakni mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat yang berpotensi perkembangbiakan nyamuk.

Baca Juga: 10 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Bisa Dijadikan Bahan Masakan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya