2. Joko Purnomo siap berhadapan dengan Abdul Halim Muslih

Ketua DPC PDI Perjuangan Bantul, Joko Purnomo (baju merah). (IDN Times/Daruwaskita)

Sebelum ada keputusan resmi dari Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, untuk berpisah dengan dirinya, Joko Purnomo mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu demi menjaga etika politik. Menurutnya, karena mereka maju bersama pada awalnya, maka perpisahan juga harus dilakukan dengan komunikasi yang baik.

"Kita juga telah mendapatkan perintah agar berkomunikasi dan membentuk kerja sama dengan partai lainnya dalam Pilkada Bantul 2024," tutur Joko yang juga Ketua DPC PDIP Bantul ini.

Lebih lanjut, Joko menyatakan bahwa PDI Perjuangan Bantul dan dirinya siap berhadapan langsung dengan Abdul Halim Muslih dalam Pilkada Bantul 2024 mendatang.

"Ya siap, mau dua pasang atau tiga pasang kita siap melaksanakan (bersaing dalam pilkada Bantul," ucapnya.

Baca Juga: Abdul Halim-Joko Purnomo Tak Lagi Bersama Pilkada Bantul 2024

3. Tetap berkomunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi dalam pilkada

Ilustrasi pilkada serentak.ANTARA

Joko menambahkan bahwa PDIP Bantul yang memperoleh 12 kursi dalam Pilleg 2024 bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Namun, PDIP tidak akan gegabah dan tetap menjalin komunikasi dengan sejumlah partai untuk kerja sama pada Pilkada mendatang, termasuk menentukan wakil bupati yang akan mendampingi dirinya.

"Untuk saat belum (sosok calon wakil bupati), namun nanti bisa dari PKS, partai yang lain atau dari tokoh masyarakat, organisasi masyarakat," ucapnya.

4. Halim bantah berpisah dengan Joko dalam pilkada Bantul 2024

Abdul Halim Muslih (kiri) dan Aris Suhariyanta (kanan).(IDN Times/Daruwaskita)

Terpisah, Bupati Bantul yang juga Ketua DPC PKB Bantul, Abdul Halim Muslih, membantah pernyataan dari Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, bahwa dirinya akan berpisah dalam Pilkada Bantul 2024 mendatang.

"Saya tidak bilang begitu. Ya, gitu saja," jawabnya singkat.

Baca Juga: Golkar Tak Buru-buru Usung Nama Paslon di Pilkada Bantul