Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai Samas

Predator dan manusia musuh terbesar tukik dan p‎enyu

Bantul, IDN Times - Ratusan tukik yang berusia sekitar 1 minggu dilepasliarkan di Pantai Samas oleh Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Yogyakarta bersama ratusan pelajar dari SMK N 1 Sanden Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Pantai Samas merupakan salah satu tempat favorit penyu bertelur sekaligus melepaskan tukik ke laut. Biasanya seekor tukik yang dilepaskan akan kembali lagi 15 tahun mendatang untuk bertelur.

Baca Juga: Dapat Gaji Puluhan Juta Sebagai ABK , Siswa Enggan Sekolah 

1. Peserta diberikan penjelasan cara melepas tukik di laut bebas‎

Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai SamasIDN Times/Daruwaskita

Sebelum melepas penyu ke habitat aslinya yaitu di lautan bebas, mereka dibekali cara melepas tukik yang benar sehingga tukik bisa sampai pantai dan terbawa gelombang serta berenang sampai ke tengah laut.

"Ya ini salah satu cara untuk melestarikan penyu yang semakin langka akibat perburuan, mati karena laut tercemar plastik akibat ulah manusia dan faktor alam yang lainnya," kata‎ Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Yogyakarta, Hafit Rahman di Pantai Samas, Rabu (17/7).

2. Pesisir pantai selatan Yogya tempat favorit penyu bertelur

Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai SamasIDN Times/Daruwaskita

Di daerah pesisir Pantai Selatan Yogyakarta ini terdapat beberapa pantai yang menjadi tempat tujuan penyu untuk bertelur. 

"Tentunya telur akan menetas dengan alami ketika didukung faktor alam, namun demikian ketika alam tidak lagi mendukung maka tempat-tempat pelestarian penyu sangat diperlukan yang salah satunya untuk penetasan telur penyu yang diambil dari sarang penyu ketika pertama kali bertelur," tuturnya.

3. Pegiat pelestarian penyu perlu mendapatkan apresiasi‎

Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai SamasIDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh Hafit juga memberikan apresiasi kepada Rujito, seorang penggiat pelestari penyu di Pantai Samas, karena kegigihannya dalam penyelamatan telur penyu hingga siap dilepasliarkan. 

"Tentu tanpa campur tangan para pelestari penyu ini maka keberadaan penyu di lautan akan semakin langka. Apalagi dari tukik sampai siap bertelur penyu minimal berusia 15 tahun dan itu waktu yang sangat lama," ujarnya.

4. Pelestarian penyu di Pantai Samas sudah berlangsung 20 tahun‎

Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai SamasIDN Times/Daruwaskita

Rujito, pelestari penyu di Pantai Samas mengatakan kegiatan melestarikan penyu di Pantai Samas sudah dijalaninya selama 20 tahun, tentunya dengan berbagai tantangan yang tidak mudah.

"Dulu itu saya pemburu penyu ataupun telur penyu karena daging penyu itu lezat dan telur penyu dijual cukup mahal karena berkhasiat menambah perkasa bagi kaum laki-laki, sekarang justru jadi penjaganya," ungkapnya.

"Nah untuk musim telur penyu tahun 2019, sangat banyak telur penyu yang ditemukan bahkan bisa mencapai lebih dari 1000 butir telur," tambah Rujito.

5. Kegiatan wisata dengan mobil 4X4 sebabkan telur penyu gagal menetas‎

Jaga Agar Tak Punah, 200 Ekor Tukik Dilepaskan di Pantai SamasIDN Times/Daruwaskita

Selain faktor alam, hal yang menyebabkan telur penyu gagal menetas adalah perburuan liar penggunaan mobil 4X4 sebagai transportasi wisata di pantai.

" Karena banyak yang rusak atau terlindas ban mobil itu," jelas Rujito. 

Dari ratusan ekor tukik yang dilepaskan selama periode Juni-Juli, menurut prediksinya hanya 10 persen saja yang dapat bertahan hidup. 

"Cangkang penyu belum keras sehingga mudah bagi ikan predator untuk memakannya,"tuturnya.

Baca Juga: Rujito, Pelestari Penyu dari Pantai Samas

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya