Ini Langkah Pemkab Bantul Antisipasi COVID-19 Varian Omicron

Sejauh ini belum ditemukan varian Omicron di Bantul

Bantul, IDN Times - ‎Pemerintah Kabupaten Bantul mengambil langkah dini terhadap masuknya varian Omicron di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar ketika terjadi lonjakan pasien COVID-19 akibat Omicron, pasien tidak kesulitan mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Pemkab Bantul Gelar Kick-off Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

1. Ratusan tempat tidur critical dan non critical di RS rujukan tetap dipertahankan

Ini Langkah Pemkab Bantul Antisipasi COVID-19 Varian OmicronIlustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan tempat tidur di rumah sakit rujukan, baik yang critical dan non critical jumah masih dipertahankan jumlahnya. Yakni, sekitar 344 tempat tidur non critical dan 24 tempat tidur critical.

"Jumlah tempat tidur baik critical dan non critical tetap akan kita pertahankan," katanya, Minggu (19/12/2021).

2. Selter kabupaten dan kalurahan disiapkan jika ada lonjakan pasien COVID-19

Ini Langkah Pemkab Bantul Antisipasi COVID-19 Varian OmicronSelter COVID-19 di SMK N 1 Sanden Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan selter milik kabupaten maupun kalurahan. Hal ini untuk mengantisipasi jika RS rujukan tidak lagi mampu menampung pasien COVID-19 maupun untuk menampung pasien COVID-19 dengan kategori tanpa gejala dan ringan.

"Saat ini posisi selter kabupaten dan desa standby dan jika dibutuhkan sewaktu-waktu dapat dibuka kembali. Bahkan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 di Bambanglipuro saat ini masih tetap buka meski jumlah pasiennya sangat sedikit," ungkap pria yang biasa dipanggil dr. Okky ini.

Ia menambahkan, penanganan pasien COVID-19 yang terpapar varian Omicron tidak akan berbeda dengan penanganan pasien COVID-19 varian Delta atau varian yang lainnya.

"Jadi untuk tata laksana penanganan pasien COVID-19 akibat varian Omicron masih sama dengan tata laksana penanganan pasien COVID-19 varian Delta atau yang lainnya," ucapnya.

3. Tingkat keparahan akibat terpapar varian Omicron mulai dari tanpa gejala hingga ringan‎

Ini Langkah Pemkab Bantul Antisipasi COVID-19 Varian Omicronilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Sejauh ini, kata dr. Okky, tingkat keparahan pasien yang terpapar varian Omicron masih dalam penelitian. Namun, sejauh yang diketahui, orang yang terpapar varian Omicron hanya tanpa gejala sampai gejala ringan saja.

"Sedangkan untuk pasien yang terpapar COVID-19 varian Omicron baik di Eropa dan Afrika berusia dewasa dan muda. Hanya saja, harus diwaspadai jika nantinya kontak dengan orang-orang lansia dan memiliki komorbit maka akan meningkatkan risiko tinggi kematian pada lansia," ungkapnya.

"Kalau tingkat penyebarannya dari informasi memang lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta dan varian Omicron tidak ada hubungannya dengan varian Delta," tambahnya lagi.

4. Hasil test PCR belum ada yang mengarah ke varian Omicron‎

Ini Langkah Pemkab Bantul Antisipasi COVID-19 Varian OmicronJuru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa.IDN Times/Daruwaskita

Sementara, terkait genome sequencing terhadap pasien yang terpapar COVID-19 untuk mengetahui apakah varian Omicron sudah menyebar di Bantul, dr. Okky mengaku hasil testing PCR yang memenuhi syarat untuk genome sequencing tetap dilakukan oleh BBTKLPP dan Mikrobiologi UGM. Di Bantul belum ada yang memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan genome sequencing.

"Salah satu syaratnya dilakukan genome sequencing adalah kasus muncul secara mendadak atau muncul pada klaster-klaster besar atau jika diamati secara epidemologi menyebabkan penularan yang besar dan cepat. Selain itu CT value harus di bawah 25 dan sejauh ini CT value ini tidak ditemukan di Bantul. Semua CT value di atas 30," terangnya.‎

Baca Juga: Meninggal Mendadak, Ribut Gegerkan Warga Parangtritis Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya