Hingga Awal Maret 2020, Jumlah Penderita DBD di Bantul Capai 253 Orang

Tidak ditemukan pasien yang meninggal dunia akibat DBD

Bantul, IDN Times - ‎Memasuki puncak musim hujan yang akan berlangsung hingga bulan Maret ini, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan yang drastis.

Baca Juga: Waspada, Kenali Siklus Penyakit Demam Berdarah yang Mudah Mewabah

1. Hingga tanggal 11 Maret 2020, jumlah kasus DBD mencapai 253‎

Hingga Awal Maret 2020, Jumlah Penderita DBD di Bantul Capai 253 OrangIlustrasi pasien DBD. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Peningkatan kasus DBD mengalami lonjakan pada minggu kelima atau awal bulan Februari dengan 50 kasus melonjak hingga 115 kasus dan sampai hari ini meningkat hingga 253 kasus DBD.

"Kasus terbanyak di Kecamatan Sewon dengan 31 kasus, Pandak 26 kasus, Kasihan 17 kasus dan Banguntapan 14 kasus. Rata-rata penderita DBD dalam rentang usia 5-15 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Panyakit Dinas Kesehatan Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso, Selasa (11/3).

2. Masyarakat diminta melakukan PSN dengan 3M Plus‎

Hingga Awal Maret 2020, Jumlah Penderita DBD di Bantul Capai 253 OrangDok. Puskesmas Kutasari

Dokter Oky, sapaan akrab Tri Wahyu Joko Santoso, menyatakan dibandingkan kasus DBD pada tahun 2019 dalam periode yang sama, jumlahnya tak beda jauh. Tingkat kesembuhan pasien juga tinggi karena kecepatan dalam penanganan oleh petugas kesehatan.

"Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan juga tinggi ketika mendapati gejala demam. Sampai saat ini tidak ada kasus DBD yang berakhir dengan kematian,"terangnya.

Oky menyatakan dengan merebaknya DBD ini maka sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan selalu mengedepankan 3M plus (Menguras, Menutup, Menyingkirkan/Mendaur ulang). Selain itu larvasida juga disediakan di setiap puskesmas dan bisa diakses oleh masyarakat secara gratis.

"Lavarsida bisa ditabur dalam sumur, kolam dan penampungan airnya dan air yang tercampur dengan lavarsida aman untuk dikonsumsi," ucapnya.

3. Bupati Bantul ikut turun ke lapangan

Hingga Awal Maret 2020, Jumlah Penderita DBD di Bantul Capai 253 OrangBupati Bantul Suharsono (tengah). IDN Times/Daruwaskita

Pemerintah Kabupaten Bantul yang dipimpin langsung oleh Bupati Bantul, Suharsono menggalakkan gerakan PSN bahkan bupati turun langsung untuk memimpin PSN namun demikian jika tidak didukung oleh masyarakat maka gerakan PSN tak akan berhasil.

"Pencegahan dan penanggulangan DBD bukan saja tanggung jawab Dinkes namun juga harus didukung lintas sektoral dan masyarakat," kata Suharsono.

Data di Dinas Kesehatan Bantul sendiri menunjukkan ada tren 5 tahunan wabah DBD. Pada tahun 2016 kasus DBD mencapai 2.441, tahun 2017 mencapai 538 kasus atau menurun, pada tahun 2018 sampai bulan Oktober mencapai 115 kasus, sedangkan tahun 2019 mencapai 1.378 kasus dengan 4 korban meninggal dunia.‎

Baca Juga: Kasus Penderita Demam Berdarah Dengue di Sleman Alami Pergeseran

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya