Harga Cabai Anjlok, Bupati Bantul Diminta Turun Tangan

Saat ini harga cabai besar turun hingga Rp2.500 per kilo 

Bantul, IDN Times - ‎Komisi B DPRD Kabupaten Bantul mendesak Pemerintah Kabupaten Bantul turun tangan membantu petani cabai merah besar.

Ketua Komisi B, DPRD Bantul, Wildan Nafis mengatakan petani saat ini enggan memanen dan membiarkan cabai busuk dan mengering. Hal ini disebabkan harga jual cabai anjlok hingga Rp2.500 per kilogram. 

 

1. Pemkab Bantul diminta turun tangan

Harga Cabai Anjlok, Bupati Bantul Diminta Turun Tanganilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Aksi petani yang membiarkan cabe membusuk lantaran tak mampu membayar tenaga petik Rp70 ribu per hari.  "Akan tambah merugi jika nekat memetik cabai dengan biaya petik Rp70 ribu per orang," ungkap politisi PAN ini.

Wildan meminta Pemkab Bantul turun tangan untuk menolong petani agar tidak semakin merugi.

"Pemkab turun tangan dengan membeli hasil panen cabai petani yang harganya jatuh. Jadi yang rugi jangan petani namun kalau rugi biarlah Pemkab yang rugi," ujarnya, Kamis (26/8/2021). 

Baca Juga: Kejari Bantul Terima Berkas Perkara Nani, Kasus Satai Sianida  

3. Tak ada hajatan menyebabkan petani cabai di Sleman merugi

Harga Cabai Anjlok, Bupati Bantul Diminta Turun TanganIDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Tak hanya di Bantul, petani di Kabupaten Sleman merasakan hal yang sama.  Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut berdampak terhadap hasil pertanian di Sleman. Saat ini harga cabai merosot hampir 50 persen dibanding harga normal yang biasa dijual petani di saat masa panen tiba. 

Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto memperkirakan merosotnya harga cabai diperkirakan sejak kegiatan hajatan dan perkumpulan lainnya dilarang di masa PPKM. Selain itu, banyaknya rumah makan terpaksa tutup dan mengurangi jam operasional menjadi penyebabnya.

"Bisa disebabkan karena pandemik dan diberlakukannya PPKM sehingga tidak ada orang hajatan, warung, restoran tutup atau mengurangi jam jualan," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya