Harga Beras Premium di Gunungkidul Masih Enggan Turun

Sayur mayur, minyak goreng dan telur cenderung turun

Intinya Sih...

  • Harga sayur mayur, minyak goreng, dan telur turun di Gunungkidul.
  • Harga beras premium masih tinggi, stabil di kisaran Rp17-18 ribu per kilogram.
  • Pemerintah DIY siapkan langkah antisipasi lonjakan harga bahan pokok dengan pasar murah.

Gunungkidul, IDN Times - Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gunungkidul melaporkan bahwa saat memasuki pekan kedua Ramadan, harga barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut mengalami penurunan untuk beberapa komoditas. Namun, harga beras premium masih bertahan tinggi dan belum mengalami penurunan.

1. Harga beras premium Rp18 ribu per kilogram

Harga Beras Premium di Gunungkidul Masih Enggan TurunWakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto(Kanan).(Dok.Diskominfo Gunungkidul)

Saat memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Ngawu, Kapanewon Playen, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, menyatakan bahwa komoditas minyak goreng dan telur cenderung mengalami penurunan harga.

"Sedangkan untuk harga beras kelas premium masih bertahan di kisaran Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram. Harga ini naik sejak pemilu yang lalu," katanya, Kamis (21/3/2024).

2. Komoditas sayur mayur cenderung turun dan harga daging stabil

Harga Beras Premium di Gunungkidul Masih Enggan Turunilustrasi sayur (freepik.com/KamranAydinov)

Untuk komoditas sayur mayur seperti cabai, harganya cenderung turun. Sementara harga daging ayam stabil di harga Rp36 ribu dan daging sapi Rp140 ribu.

"Ini berarti stok kebutuhan bahan pokok di Gunungkidul sampai saat ini masih tercukupi dan harapannya sampai hari raya besok untuk harga dapat tetap stabil dan stok tercukupi," jelasnya.

Baca Juga: Ratusan Monyet Jarah Lahan Pertanian Warga Gunungkidul

3. Gelar pasar murah untuk antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok

Harga Beras Premium di Gunungkidul Masih Enggan TurunAntrian warga membeli beras SPHP.(IDN Times/ Riyanto)

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Alam Yuna Pancawati, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan harga bahan pokok seperti beras dan minyak.

"Tim TPID DIY bersinergi dengan Pemerintah daerah juga telah mempersiapkan seperti pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga dan kebutuhan masyarakat dapat terus terpenuhi," tandasnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam berbelanja agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik dan stok pasar dapat tercukupi hingga hari raya tiba.

Sementara, Suwarni, salah satu pedagang sembako, mengaku bahwa daya beli masyarakat dari awal Ramadan hingga saat ini masih normal dan belum ada peningkatan yang signifikan.

"Untuk sekarang masih sepi, biasanya H-10, H-7 pembeli mulai ramai," jelasnya.

Baca Juga: Cegah Antraks, Gunungkidul akan Keluarkan Aturan Brandu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya