Harga Bawang Merah Jatuh, DKPP Bantul Klaim Petani Tak Rugi

Petani masih ketergantungan pada bibit bawang merah

Bantul, IDN Times - ‎Harga panen bawang merah tengah terpuruk. Bahkan, produk holtikultura andalan Kabupaten Bantul ini hanya laku di kisaran Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram.

Kendati demikian, ‎Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengklaim petani tidak merugi banyak dengan harga tersebut. Pasalnya, harga break-even point juga berada di kisaran yang sama, yaitu Rp10 ribu per kilogram.

1. Panen raya bawang merah di Brebes Jateng dan Jawa Timur sebabkan harga jatuh‎

Harga Bawang Merah Jatuh, DKPP Bantul Klaim Petani Tak RugiKepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menjelaskan bahwa penurunan harga panen bawang merah disebabkan oleh adanya panen besar bawang merah di Jawa Timur dan Brebes, Jawa Tengah.

"Secara hukum ekonomi, ketika suplai melimpah maka harga akan turun. Sebab permintaan juga tetap," katanya, Selasa (22/8/2023).

2. Harga BEP bawang merah dalam kisaran Rp10 ribu per kilogram‎

Harga Bawang Merah Jatuh, DKPP Bantul Klaim Petani Tak RugiIlustrasi petani bawang merah panen raya. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Joko, dengan harga bawang merah di kisaran Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram, sebenarnya petani tidak terlalu merugi, bahkan mencapai titik impas. Hal ini disebabkan oleh harga bibit bawang merah yang berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram.

Dengan perhitungan biaya operasional yang mencakupnya, ia menilai harga break-even point (BEP) untuk bawang merah berada di kisaran Rp10 ribu per kilogram.

"Beda ceritanya ketika bibit bawang merah tembus Rp100 ribu per kilogram seperti satu tahun lalu. Bisa dipastikan petani akan merugi banyak," ucapnya. "Istilahnya kalau sekarang tenaga yang dikeluarkan untuk merawat tanaman bawang merah tidak dibayar."

Baca Juga: Harga Bawang Merah di Bantul Terpuruk, Sekilo hanya Laku Rp8 Ribu

3. Kelompok tani didorong bisa memproduksi bibit bawang merah

Harga Bawang Merah Jatuh, DKPP Bantul Klaim Petani Tak RugiBibit bawang merah jenis Tajuk yang harganya melonjak tajam jelang MT 2 di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Lebih lanjut, Joko menyatakan bahwa petani bawang merah di Bantul masih bergantung pada pasokan bibit bawang merah dari luar. Oleh karena itu, ketika terjadi penurunan harga saat panen besar di tempat lain, petani di Bantul dapat mengalami kerugian.

Situasinya akan berbeda jika petani di Bantul mampu memproduksi bibit bawang merah sendiri, sehingga mereka dapat mengurangi dampak kerugian saat harga bawang merah turun akibat panen besar yang terjadi bersamaan di daerah lain.

"Kita baru menyusun rencana bagaimana kelompok tani bisa membuat bibit bawang merah sendiri. Tentunya juga harus dibarengi dengan sarana dan prasarana termasuk petani juga harus belajar di lapangan cara membuat bibit bawang merah. Nah, untuk anggaran ini tentunya bisa didukung dari Pemda DIY karena jika mengandalkan APBD Bantul akan sulit terealisasi," tandasnya.

4. DPRD dorong DKPP segera buat rencana anggaran untuk pembibitan bawang merah

Harga Bawang Merah Jatuh, DKPP Bantul Klaim Petani Tak RugiAnggota Komisi B DPRD Bantul, Heru Sudibyo. IDN Times/Daruwaskita

Sementara, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bantul, Heru Sudibyo, mengatakan DKPP Bantul telah menyampaikan keinginan untuk memungkinkan petani di Bantul memproduksi sendiri bibit bawang merah, sehingga tidak perlu bergantung pada pasokan dari daerah lain. Namun, hingga saat ini, Komisi B belum menerima rencana anggaran belanja terkait inisiatif ini yang akan memungkinkan petani untuk memproduksi bibit sendiri.

"Nah, ini kan mumpung mau perubahan anggaran, seharusnya DKPP Bantul segera mengusulkan itu ke Komisi B dilengkapi kebutuhan biaya untuk memproduksi bibit bawang merah sendiri," ujarnya.

"Ya minimal ada kelompok petani bawang merah di Bantul yang bisa dijadikan pionir untuk memproduksi bibit bawang merah dengan dukungan anggaran dari Pemda Bantul. Kalau ndak ada yang memulai bagaimana program itu bisa terlaksana?" tambahnya?

Baca Juga: Harga Bawang Merah di Bantul Jatuh, Petani Gagal Balik Modal

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya