Hanya Satu Calon, Pemilihan Ketua Golkar Bantul Tak Bisa Aklamasi

DPP Golkar tak bisa menekan pengurus daerah untuk berkoalisi

Bantul, IDN Times - ‎Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II, Partai Golkar Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta menggelar musyawarah daerah (musda) untuk memilih ketua DPD II Partai Bantul periode 2020-2025. 

Hingga ditutupnya pendaftaran calon ketua DPD II Partai Golkar Bantul periode 2020-2025 hanya ada 1 calon yang mendaftar dan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan tatib yang ada yakni Paidi.

Baca Juga: Baru Saja Ditempati, Atap Gedung GraPARI Telkomsel Yogyakarta Ambrol

1. Meski hanya satu calon ketua DPD Golkar Bantul tak bisa langsung ditetapkan

Hanya Satu Calon, Pemilihan Ketua Golkar Bantul Tak Bisa AklamasiCalon tunggal ketua DPD Golkar Bantul, Paidi. IDN Times/Daruwaskita

Ketua DPD I Partai Golkar DI Yogyakarta, Gandung Pardiman menyatakan meski hanya ada 1 calon, tetapi tak bisa ditetapkan secara langsung.

"Jadi memang harapan lancar dalam pemilihan ketua DPD II Partai Golkar Bantul, namun tidak menutup kemungkinan adanya dinamika selama musda digelar. Nanti dilihat visi dan misinya juga," kata Gandung di Hotel Rose In, Sabtu (25/7/2020).

3. Ketua terpilih harus mengamankan kebijakan partai

Hanya Satu Calon, Pemilihan Ketua Golkar Bantul Tak Bisa AklamasiBapaslon bupati dan wakil bupati Bantul, Suharsono-Totok Sudarto yang diusung Partai Golkar dalam pilkada Bantul 2020. IDN Times/Daruwaskita

Anggota DPR RI dari Partai Golkar Dapil DIY ini juga memastikan ketua terpilih nantinya wajib mengamankan kebijakan partai yakni memenangkan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Suharsono-Totok Sudarto (Noto). Jika berseberangan dengan kebijakan partai, ketua terpilih dan pengurus lainnya akan dibekukan.

"Jadi kita kali ini akan sangat tegas terutama dalam hal membangun kebersamaan ini," katanya.

2. DPP Golkar tak bisa lagi menekan untuk berkoalisi dalam Pilkada Bantul‎

Hanya Satu Calon, Pemilihan Ketua Golkar Bantul Tak Bisa AklamasiKetua DPD I Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman. IDN Times/Daruwaskita

DPP Partai Golkar, kata Gandung, tidak memaksakan harus berkoalisi dengan partai tertentu karena dinamika di daerah berbeda-beda. Gandung menjelaskan dalam pilkada Bantul, Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra, Nasdem, PKS dan PPP mengusung Suharsono-Totok Sudarto.

"Saat ini memang DPP Golkar tidak bisa memaksa-masakan keinginan berkoalisi dengan partai tertentu dalam pilkada Bantul. Kan tidak mungkin berkoalisi dengan partai yang sering ada gesekan meski ditingkat pusat partai tersebut harmonis dengan Partai Golkar," katanya.‎

Baca Juga: Kisah Ningram, Bagikan Sate Gratis untuk Sesama demi Pengobatan Anak

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya