Gegara Penyakit Mulut dan Kuku, Gunungkidul Tutup Semua Pasar Hewan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menutup sementara semua pasar hewan di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan dilakukan hingga tanggal 14 Juni mendatang.
1. Penutupan dilakukan selama 2 minggu
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan selama pasar hewan ditutup, pihaknya akan memberikan edukasi bagi pedagang yang masih nekat datang membawa ternaknya ke pasar hewan. Pihaknya sempat melarang pedagang untuk masuk ke dalam pasar yang sedang ditutup.
"Kemarin ada pedagang ternak dari luar kota yang datang ke pasar hewan Siyono, kita edukasi untuk meninggalkan pasar dulu karena bahaya PMK," tuturnya.
2. Selama penutupan pasar akan dijaga dan sterilisasi setiap hari
Selama penutupan, petugas akan menjaga dan menyemprot disinfektan. "Tetap kita jaga pasar hewannya agar tidak ada transaksi dan selama penutupan dilakukan penyemprotan desinfektan," ucapnya.
Petugas juga akan menjaga agar tidak ada pedagang yang melakukan transaksi di luar pasar.
Baca Juga: Pantai Greweng Gunungkidul: Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Tips
Baca Juga: Pantai Timang Gunungkidul : Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Tips
3. Berat badan ternak yang terkena PMK akan turun drastis
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan penutupan pasar hanyalah salah satu cara untuk pencegahan penularan PMK. Menurutnya masih ada langkah lainnya yang akan dilakukan pemkab.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan walau risiko kematian kematian yang terpapar PMK hanya lima persen, namun perlu diwaspadai akan berpengaruh wabah terhadap berat badan hewan.
"Memang tidak mati, tapi bobotnya bisa berkurang seberat 20 kilogram per minggunya. Padahal untuk menaikkan bobot satu kilogram butuh waktu lebih lama," tuturnya.