Festival Keroncong Pesisiran, Upaya Pulihkan Pantai Samas

Berharap Pantai Samas bisa berjaya seperti dulu

Bantul, IDN Times - ‎Festival‎ Keroncong PesisiranMataraman berlangsung di kawasan Pantai Samas, Kalurahan Srigading, KapanewonSanden, Kabupaten Bantul, Sabtu (3/9/2022) malam. Acara ini digelar memperingati satu dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan (UUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun, dari pantauan di lokasi, jumlah pengunjung yang hadir, baik wisatawan maupun warga sekitar, tak sampai seribu orang. ‎Kondisi ini berbanding terbalik dengan Festival Layangan Samas yang mampu menyedot ribuan pengunjung ke pantai yang pernah berjaya di era tahun 80-an ini.

1. Pengunjung bukan target dalam Festival Keroncong Pesisiran Mataraman‎

Festival Keroncong Pesisiran, Upaya Pulihkan Pantai SamasKepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, tak menampik jika antusiasme wisatawan dan masyarakat untuk menyaksikan Festival Keroncongan Pesisiran Mataraman ini belum memuaskan.

Menurutnya, target Dinas Pariwisata Bantul dari festival keroncong ini bukan pada banyaknya pengunjung, tetapi untuk memulihkan Pantai Samas agar pantai selatan yang pertama kali beroperasi di DIY ini bisa terkenal kembali.

"Oleh karena malam ini kita menggelar Keroncong Pesisiran Mataraman di Pantai Samas agar orang datang ke Pantai Samas bahkan saat malam hari berkunjung betul-betul mencari hiburan yang sehat," katanya, Sabtu (3/9/2022) malam.

Baca Juga: Pantai Samas Bantul: Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Tips Liburan

2. Minta dukungan semua pihak agar Pantai Samas kembali jaya‎

Festival Keroncong Pesisiran, Upaya Pulihkan Pantai SamasFestival Keroncong Pesisiran Mataram di Pantai Samas.(IDN Times/Daruwaskita)

Kwintarto menegaskan, jika Pantai Samas ramai, maka kesejahteraan masyarakat khususnya di Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, juga meningkat. Jika setiap minggu ada 3 ribu wisatawan yang datang dan membelanjakan uangnya Rp20 ribu, maka perputaran uang di kawasan tersebut bisa mencapai Rp60 juta.

"Bisa dibayangkan untuk tambahan masyarakat jika cita-cita ini ke depan bisa terwujud. Kalau belanjanya Rp5 ribu tinggal dikalikan saja, kalau belanjanya Rp100 ribu bisa dibayangkan," terangnya.

"Oleh karena kami mohon Pak Lurah, Bamuskal, Pak Dukuh, Pak RT mari 'disengkuyung' bareng-bareng agar dalam me-recovery Pantai Samas sebagai salah destinasi wisata unggulan di pantai selatan Bantul bisa terwujud," tambahnya.

3. Mendukung keinginan Gubernur DIY agar wilayah selatan jadi wajah Yogyakarta

Festival Keroncong Pesisiran, Upaya Pulihkan Pantai SamasFestival Keroncong Pesisiran Mataram di Pantai Samas.(IDN Times/Daruwaskita)

Kwintarto memastikan, dengan didukung Dinas Pariwisata DIY dan Dana Keistimewaan, kegiatan Festival Keroncong Pesisiran Mataraman atau sejenisnya bakal kembali digelar di Pantai Samas pada tahun 2023 dan 2024 mendatang.

"Harapan kita bahwa Dana Keistimewaan ini benar-benar tepat sasaran dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya kesejahteraan rakyat juga meningkat," terangnya.

Selain itu, Festival Keroncong Pesisir Mataraman juga diharapkan sesuai dengan visi dan misi Gubernur DIY yang menghendaki bagian selatan Yogyakarta ini menjadi wajah atau etalase dari DIY.

"DIY yang menghadap ke selatan ini betul-betul bisa dinikmati, dilihat dan lebih besar lagi bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bantul dan DIY," pungkasnya.

Baca Juga: Dulu Tenar, Pantai Samas Kini Cuma Disinggahi Pelancong Nyasar

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya