Dinkes Gunungkidul Ambil Sampel Darah Warga Diduga Terpapar Antraks

Ternak yang mati juga telah diambil sampelnya

Intinya Sih...

  • 17 warga Kapanewon Gedangsari diambil sampel darahnya oleh Dinas Kesehatan setempat karena berinteraksi dengan ternak diduga terpapar antraks.
  • Sampel darah dikirim ke BBTKLPP Yogyakarta untuk dianalisis, setelah kambing dan sapi mati akibat diduga terpapar antraks.
  • Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul mengambil sampel dari ternak yang mati dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak keluar dulu di satu padukuhan.

Gunungkidul, IDN Times - Sebanyak 17 warga Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, yang berinteraksi dengan ternak yang diduga terpapar antraks, telah menjalani pengambilan sampel darah oleh Dinas Kesehatan setempat.

1. Menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium

Dinkes Gunungkidul Ambil Sampel Darah Warga Diduga Terpapar Antrakspexel.com/CDC

Plt Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan bahwa setelah diambil sampel darah, sampel tersebut dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk dianalisis.

"Sudah kita kirim dan tinggal menunggu hasilnya," katanya saat dihubungi oleh wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (10/3/2024).

2. Awal mula warga diduga terpapar antraks

Dinkes Gunungkidul Ambil Sampel Darah Warga Diduga Terpapar AntraksIlustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika salah seorang warga Padukuhan Kayoman, Serut, Gedangsari, membawa pulang kambing yang telah disembelih dari Sleman pada tanggal 24 Februari 2024.

Warga tersebut kemudian mengalami sakit, namun pihaknya tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai penyakit yang dialami warga tersebut karena merupakan ranah Dinas Kesehatan. Pada Kamis (7/3/2024), kambing milik warga tersebut mati dan sempat disembelih.

"Kita belum mengetahui posisi kambing yang dibawa pulang apakah dibeli atau diberikan dari Sleman," katanya, Jumat (8/3/2024). "Sapi yang disembelih tidak jadi dimakan langsung dikubur, itu kejadian sapi dini hari ya," tambahnya.

Baca Juga: 7 Ternak di Sleman Mati Diduga Antraks, Dagingnya Dikonsumsi Warga

3. Sampel dari ternak yang mati dan dikirim ke BBVet Wates Kulon Progo

Dinkes Gunungkidul Ambil Sampel Darah Warga Diduga Terpapar AntraksIlustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Wibawanti mengatakan ada tiga ekor kambing yang sempat dibawa ke tempat saudaranya, namun dua ekor di antaranya mati. Dengan demikian, total ada satu sapi dan dua kambing yang mati pada Kamis (7/3/2024).

Menyikapi kejadian tersebut, pihaknya mengambil sampel dari ternak yang mati dan diduga terpapar antraks. Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Balai Besar Veteriner di Wates, Kulon Progo. "Untuk penyebab masih diduga, untuk memastikan antraks atau tidak harus dibuktikan dengan laboratorium," tuturnya.

Menurut dia, pihaknya sudah menyiramkan formalin di lokasi penguburan dan lokasi pengulitan. Selain itu, memberikan antibiotik dan vitamin kepada hewan ternak yang masih hidup. 

"Kita memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak keluar dulu (di satu padukuhan)," kata dia.

Baca Juga: Suspek Antraks, Seorang Warga Gunungkidul Dirawat di Rumah Sakit

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya