Bunuh Diri di Gunungkidul Tahun Ini Mencapai 20 Kasus  

Penyakit tak kunjung sembuh jadi penyebabnya  

Gunungkidul, IDN Times - ‎Sepanjang tahun 2022, kasus bunuh diri di Gunungkidul mencapai 20 kasus. Data dari Polres Gunungkidul terbanyak terjadi dengan cara gantung diri. 

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto mengatakan dari 20 kasus warga, sebanyak 19 di antaranya gantung diri dan satu kasus menceburkan diri ke sumur.

"Kasus terakhir bunuh diri terjadi di Kalurahan Gading, Kapanewon Playen pada Rabu (21/9/2022) kemarin," katanya, Jumat (23/9/2022).

1. Depresi penyakit menjadi penyebab warga bunuh diri

Bunuh Diri di Gunungkidul Tahun Ini Mencapai 20 Kasus  Ilustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Terkait motif bunuh diri warga, Suryanto menerangkan kondisi yang menyebabkan warga yang mengakhiri hidupnya disebabkan masalah depresi akibat penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh. 

"Kebanyakan warga bunuh diri karena depresi penyakit tidak kunjung sembuh," ujarnya.

Berdasarkan jumlah kasus bunuh diri selama tiga tahun terakhir, tahun 2020 terdapat 26 kasus, tahun 2021 naik menjadi 38 kasus. "Harapan kami, kasus bunuh diri ini tidak lagi bertambah hingga akhir tahun," ungkapnya.

2. Polres Gunungkidul tempuh berbagai cara tekan kasus bunuh diri

Bunuh Diri di Gunungkidul Tahun Ini Mencapai 20 Kasus  Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto. (IDN Times/Daruwaskita)

Pihaknya sudah berupaya untuk menekan angka bunuh diri di Bumi Handayani melalui Babhinkamtimas dengan melakukan sosialisasi penyuluhan ke masyarakat. Selain itu anggota Polwan Polres Gunungkidul melakukan sambang ke rumah warga untuk memberikan edukasi bahaya bunuh diri.

"Kami juga memberikan bantuan obat ke kelompok yang jadi sasaran program penyuluhan," ungkapnya.

Baca Juga: Tahun 2021 Angka Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Melonjak

Baca Juga: 7 Wisata Ekstrem di Gunungkidul, Bukan Buat Si Penakut!

3. Kasus bunuh diri dipicu tidak hanya satu faktor semata

Bunuh Diri di Gunungkidul Tahun Ini Mencapai 20 Kasus  Ilustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Psikiater RSUD Wonosari, Rochmawati mengatakan kasus bunuh diri terjadi karena beberapa faktor mulai dari psikologis, sosial dan budaya serta faktor risiko lainnya.

"Tidak hanya karena satu masalah saja, namun memang kompleks sehingga terjadi kasus bunuh diri," katanya.

Menurutnya kasus bunuh diri merupakan tantangan dan tanggung jawab bersama untuk melakukan pencegahan. 

"Harus bau membahu mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya agar hasilnya bisa lebih optimal," pungkas Rochmawati.

Bunuh Diri di Gunungkidul Tahun Ini Mencapai 20 Kasus  Ilustrasi bunuh diri (Dok.IDN Times/Istimewa)

Masalah kesehatan mental tidak dapat dianggap enteng. Apabila kamu pernah memikirkan atau punya kecenderungan untuk bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi tersebut, segera hubungi pihak yang dapat membantu. Konsultasilah dengan dokter atau profesional dan ceritakan apa yang dirasakan.

Kamu juga bisa memanfaatkan layanan call center yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes menyediakan fasilitas layanan jiwa melalui pusat panggilan atau Call Center 119 bagi masyarakat yang ingin konsultasi. Layanan konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 9.

Kemenkes juga merekomendasikan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kemenkes juga telah menyiagakan lima rumah sakit jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang - (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor - (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta - (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang - (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang - (0341) 423444
Selain itu, layanan konseling kesehatan jiwa juga tersedia di rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya