Awal Tahun 2024, 2 Warga Gunungkidul Meninggal Akibat DBD

Bangsal perawatan anak di RSUD Wonosari penuh

Gunungkidul, IDN Times - Demam berdarah dengue atau DBD masih perlu diwaspadai. Pada dua bulan awal tahun 2024 yakni Januari dan Februari, sebanyak 280 warga Gunungkidul terjangkit penyakit ini. Dari jumlah tersebut, dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia.

1. Ratusan warga Gunungkidul terjangkit DBD

Awal Tahun 2024, 2 Warga Gunungkidul Meninggal Akibat DBDilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com/mikadago)

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengakui ada peningkatan pasien DBD. Tahun 2024 hingga saat ini sudah ada 280 orang terpapar penyakit DBD. 

"Total ada 280 pasien yang dirawat akibat DBD dan dua pasien dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya, Jumat (29/2/2024).

2. Warga diminta meningkatkan PHBS

Awal Tahun 2024, 2 Warga Gunungkidul Meninggal Akibat DBDGrafis cara mencegah DBD (kemkes.go.id)

Menurut Dewi, jumlah pasien yang terjangkit DBD meningkat dari periode yang sama di 2023, di mana total ada 260 pasien dengan satu meninggal dunia. Pasien meninggal sesuai SOP dilakukan investigasi.

"Dalam periode yang sama pada tahun yang berbeda ada peningkatan sekitar 20 pasien DBD," tuturnya.

Dewi mengatakan, pihaknya lebih mendorong Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), untuk mencegah adanya nyamuk berkembang biak. 

Baca Juga: Perundungan Pelajar Difabel di Gunungkidul Berakhir Damai

3. Bangsal anak dipenuhi pasien DBD

Awal Tahun 2024, 2 Warga Gunungkidul Meninggal Akibat DBDIlustrasi pasien DBD. (IDN Times/Riyanto)

Sementara itu, Kepala RSUD Wonosari, Heru Susilowati, mengatakan, sampai Selasa (27/2/2024) RSUD Wonosari merawat 10 orang pasien DBD. Diakuinya angka ini meningkat sejak beberapa hari terakhir.

"Iya terus meningkat ini pasien DBD," katanya.

Dikatakannya, sebagian besar penderita DBD anak-anak. Bahkan ruang perawatan anak sampai penuh. Pasien yang rutin datang karena penyakit tertentu harus dipindah ke bangsal lain. 

"Ruang anak penuh, kemarin mau memasukkan pasien transfusi darah penuh karena pasien DBD, dan pasien penyakit lain sehingga (pasien transfusi) dititipkan di bangsal lain," terangnya.

Baca Juga: Lansia hingga Anak Terlantar di Gunungkidul dapat Makan Gratis

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya