Antraks Merebak, Kuliner Sate Klathak Bantul Diklaim Aman Dikonsumsi

Daging kambing atau domba dijamin bebas dari antraks

Intinya Sih...

  • Kuliner sate klathak di Bantul aman dari antraks, menurut Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo.
  • Pemkab Bantul meyakini para pelaku usaha kuliner akan memprioritaskan kualitas dan keamanan daging yang dijual.
  • Pemkab Bantul merencanakan pemantauan rutin di tempat-tempat penyembelihan hewan kambing atau domba.

Bantul, IDN Times - Kabupaten Sleman dan Gunungkidul saat ini tengah menghadapi merebaknya kasus antraks. Sejumlah ternak mati. Bahkan, warga yang turut mengkonsumsi daging dari ternak yang terpapar juga positif tertular antraks, hingga ada yang dirawat di rumah sakit.

Lantas, bagaimana dengan kuliner sate klatak yang menjadi andalan di Kabupaten Bantul?

1. Pemkab Bantul daging kambing atau domba bebas dari antraks

Antraks Merebak, Kuliner Sate Klathak Bantul Diklaim Aman DikonsumsiWakil Bupati Bantul, Joko Purnomo. IDN Times/Daruwaskita

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, memastikan kuliner sate klathak aman dari paparan antraks. Masyarakat tidak perlu khawatir menyantap menu kuliner dari daging domba atau daging kambing muda tersebut.

"Tak perlu takut untuk berburu menyatakan menu kuliner sate klatak atau menu lainnya dari daging kambing atau domba saat berkunjung ke Bantul. Kita pastikan daging yang dijual dipastikan bebas dari antraks," kata Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, Minggu (17/3/2024).

2. Pengusaha kuliner sangat selektif memilih ternak yang akan disembelih

Antraks Merebak, Kuliner Sate Klathak Bantul Diklaim Aman DikonsumsiFoto domba dorper di padang rumput (pexels.com/Anna Keibalo)

Menurut Joko, Pemkab Bantul meyakini bahwa para pelaku usaha kuliner sate klathak akan memprioritaskan kualitas dan keamanan daging yang dijual. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas dan kredibilitas usaha mereka, serta memastikan bahwa daging yang disajikan bebas dari penyakit, termasuk antraks yang tengah menjadi perhatian di Sleman dan Gunungkidul.

"Saat akan membeli ternak kambing atau domba yang akan disembelih pasti ada seleksi sehingga dipastikan ternak yang dipotong dalam kondisi sehat bebas dari penyakit," tuturnya.

Baca Juga: Hasil Laboratorium BBVet, Ternak Mati di Sleman Positif Antraks

3. Monitoring pada lokasi penyembelihan ternak yang dagingnya untuk menu kuliner

Antraks Merebak, Kuliner Sate Klathak Bantul Diklaim Aman Dikonsumsiilustrasi daging kambing (unsplash.com/Sergey Kotenev)

Pemkab Bantul juga merencanakan untuk melakukan pemantauan secara rutin di tempat-tempat penyembelihan hewan kambing atau domba yang dagingnya akan dijual untuk sajian kuliner seperti sate klathak atau hidangan lainnya.

"Kita akan berkoordinasi dengan pengusaha kuliner daging kambing agar tetap menjaga kualitas daging kambing atau domba yang akan diolah menjadi menu kuliner. Kita harus sedia payung sebelum hujan untuk mengantisipasi bahaya yang tidak diinginkan apalagi dalam beberapa waktu kedepan akan ada hari raya Paskah, Idul Fitri sehingga kebutuhan daging dipastikan juga akan meningkat sehingga harus diantisipasi dari sekarang," tutup Joko.

4. Belum ada laporan ternak yang mati mendadak diduga terpapar antraks

Antraks Merebak, Kuliner Sate Klathak Bantul Diklaim Aman DikonsumsiKepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan pengetatan pengawasan lalu lintas peternakan, terutama di daerah perbatasan. DKPP mengerahkan puskeswan di sejumlah kapanewon, seperti Dlingo, Imogiri, Pleret, dan Piyungan yang berbatasan langsung dengan Gunungkidul. Petugas puskeswan akan turun dan mengawasi lalu lintas ternak.

"Petugas nantinya akan memeriksa hewan ternak yang dibawa peternak maupun pedagang terkait surat kesehatan ternak dan asalnya. Jika berasal dari daerah risiko antraks maka akan kami larang masuk ke Bantul,” ujarnya.

Selain itu, petugas puskeswan juga turun ke sejumlah pasar hewan dan melakukan pemeriksaan. Sampai hari ini, DKPP sendiri, kata Joko, belum mendapatkan adanya laporan terkait ternak yang mati mendadak di wilayahnya.

"Sebagai antisipasi, kami minta petani, peternak, pedagang dan penjagal jika membeli dan melihat ternak dari luar daerah tidak sehat segera melapor ke puskeswan terdekat dan dinas. Supaya langsung bisa ditangani,” tuturnya.

Baca Juga: Cegah Antraks, Gunungkidul akan Keluarkan Aturan Brandu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya