3.056 Balita di Bantul Alami Stunting

Bantul punya target bebas stunting

Bantul, IDN Times - ‎Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kabupaten Bantul, Ninik Istitarini, menyebut angka stunting dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2021 angka stunting mencapai 8,32 persen namun di tahun 2022 pada triwulan pertama turun menjadi 6,72 persen.

"Angka stunting 6,72 persen itu setara 3.056 balita dari sekitar 45 ribu balita yang ada di Kabupaten Bantul yang telah dilakukan pengukuran. Sebenarnya total balita yang ada di Bantul mencapai sekitar 50 ribu, namun yang kita hitung baru sekitar 45 ribu dan ketemu 3.056 atau 6,72 persen yang mengalami stunting," katanya, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: 6 Kapanewon di Bantul Masuk Zona Merah PMK

1. Angka stunting di Bantul lebih rendah dibandingkan angka rata-rata stunting DIY dan nasional‎

3.056 Balita di Bantul Alami StuntingKepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB), Kabupaten Bantul, Ninik Istitarini. (IDN Times/Daruwaskita)

Meski jumlah balita yang mengalami stunting mencapai 3.056 anak atau 6,72 persen namun angka tersebut lebih rendah dibandingkan angka rata-rata stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan juga nasional.

"Meski angka stunting kita terbilang kecil namun kita punya target Bantul bebas stunting," ucapnya.

2. Calon pengantin dan ibu hamil diberi sosialisasi mencegah stunting

3.056 Balita di Bantul Alami StuntingIlustrasi ibu hamil. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo, mengatakan Presiden Joko Widodo sangat peduli terhadap stunting. Hal ini tecermin dengan Perppres No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting sebab stunting sulit untuk diobati.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan sosialisasi kepada calon pengantin dan ibu hamil serta melibatkan semua dinas baik secara langsung maupun tidak langsung dalam urusan penanggulangan stunting.

"Calon pengantin, ibu hamil dikumpulkan dan diberikan sosialisasi tentang pencegahan stunting," ujarnya.

3. Anggaran Rp50 juta per padukuhan salah satunya untuk pencegahan stunting‎

3.056 Balita di Bantul Alami StuntingWakil Bupati Bantul, Joko Purnomo. (IDN Times/Daruwaskita)

Tak hanya diberikan sosialisasi, Pemkab Bantul memberikan bantuan keuangan setiap padukuhan senilai Rp50 juta yang salah satunya diprioritaskan untuk mendampingi kegiatan di bidang kesehatan, posyandu hingga penanggulangan stunting.

"Anggaran total Rp46 miliar lebih. Ini bicara generasi, jalan bagus penting, cor blok juga penting namun kalau jalan bagus namun kalau anaknya pada stunting besuk mau memanen apa? Makanya harus ada keseimbangan, dana Rp50 juta tidak boleh untuk pembangunan infrastruktur," tandasnya.

Baca Juga: Cara Pemkab Bantul Turunkan Stunting dan Angka Kematian Ibu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya