Bantul, IDN Times - Sejumlah Pekerja Harian Lepas (PHL) berseragam biru tampak duduk di kursi dengan meja di depannya, sementara yang lain sibuk menarik retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Induk Pantai Parangtritis.
"Berapa orang, Pak? Dua ya? Rp30 ribu untuk tiket masuk objek wisata," ujar salah satu PHL dengan nada sopan kepada pengunjung, Selasa (5/8/2025).
Tak lama berselang, sebuah bus pariwisata tiba. Para PHL yang sebelumnya duduk santai langsung sigap menghampiri koordinator rombongan untuk membagikan tiket.
"Ini tiketnya, ya, Pak. Jangan sampai hilang. Kalau ingin masuk ke pantai lain, cukup tunjukkan tiket ini tanpa perlu bayar lagi," jelasnya.
"Oh ya, Mas. Terima kasih," balas sang koordinator rombongan wisatawan.
Meski terlihat ringan dan menyenangkan, pekerjaan para PHL yang dijuluki 'pejuang' Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini tak selalu mudah. Di balik target PAD sektor pariwisata sebesar Rp49 miliar pada 2025, mereka kerap harus menghadapi wisatawan yang enggan membayar retribusi demi menikmati keindahan Pantai Parangtritis.