Rumah produksi mainan edukasi anak Yungki Edutoys. (IDN Times/Daruwaskita)
Pemilik Yungki Edutoys, Siti Rachma Yuliati (61), menceritakan bahwa usaha memproduksi mainan edukasi anak dimulai pada 2010, setelah ia dan suaminya kembali ke Yogyakarta. "Rumah produksi mainan edukasi anak juga berpindah-pindah dan terakhir di Baturetno, Banguntapan, Bantul ini," ungkapnya.
Ide membuka usaha mainan edukasi anak, kata perempuan yang akrab disapa Yungki ini, berawal dari profesi ibunya yang menjadi guru taman kanak-kanak (TK). Saat mengajar, sang ibu selalu menggunakan alat peraga agar pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.
"Karena saya sering membantu ibu saya mengajar bahkan saya juga dikira guru. Dari pengalaman itu, saat saya kembali ke Jogja, saya minta ibu saya untuk memproduksi mainan edukasi anak. Mainan edukasi anak ini saya jual dengan kisaran harga Rp10.000–Rp400.000," ucapnya.
Di rumah produksi yang berlokasi di Banguntapan tersebut, telah tercipta ratusan model mainan edukasi anak, seperti berbagai jenis puzzle, maze, bingkai geometri, papan pasak silinder, balok angka, balok abjad, dan lainnya. Semua mainan dibuat dari kayu MDF dan menggunakan cat non-toxic.
“Aman untuk anak. Kami juga sudah punya standar sesuai SNI. Sebelum pandemi COVID-19, permintaan dari sekolah, khususnya PAUD dan TK, cukup tinggi," ungkapnya.