Bantul, IDN Times - Bupati Bantul, Suharsono menawarkan pekerjaan kepada istri almarhum Ardi Suryo Nugroho, salah satu anggota Satpol PP Kabupaten Bantul yang tewas tersengat listrik saat menurunkan baliho, Selasa (3/9) kemarin.
Untuk membantu keluarga almarhum Ardi Suryo, Suharsono menawarkan pekerjaan kepada Ika Supranowo menjadi pekerja harian lepas (PHL) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah atau OPD.
Almarhum Ardi meninggalkan seorang istri bernama, Ika Supranowo dan seorang anak perempuan, Jeni Aira Ardiantika. Kepergian Ardi yang begitu mendadak tak hanya membuat sedih istri, anak dan keluarga, namun Ika Supranowo kini harus menghidupi buah hatinya.
"Kalau semua urusan keluarga sudah selesai dan sudah siap, saya minta istri almarhum menghadap saya untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PHL dan masih ada yang lowong untuk segera diisi," kata Suharsono usai membuka Job Fair Bantul 2019, Rabu (4/9).
Tak hanya menawarkan pekerjaan, untuk mempermudah antar jemput anak, orang nomer satu di Bantul itu membelikan sepeda motor milik baru.
"Jadi semua itu uang pribadi dari saya bukan dari Pemkab Bantul. Saya juga sangat prihatin dengan apa yang menimpa keluarga almarhum Ardi. Saya umpamakan menimpa saya pasti juga sangat berat," katanya.
Sementara Kasatpol PP Pemkab Bantul, Yulias Suharta mengatakan untuk biaya pemakaman bagi almarhum Ardi semua ditanggung oleh Pemkab Bantul. Saat ini Sigit Priyatmo yang mengalami luka bakar di atas 50 persen masih dirawat di ruang khusus luka bakar di RSUP Sardjito Yogyakarta.
"Sigit yang jelas punya BPJS namun demikian jika nantinya kurang maka kekurangan biaya akan ditanggung oleh Pemkab Bantul,"ungkapnya.
Sementara itu Dewata Eka Putra didampingi juru bicaranya Datin Wisnu Pranyoto mendatangi rumah almarhum Ardi di Ketandan, Banguntapan untuk mengucapkan duka cita.
"Saya mendampingi Pak Dewata untuk berkunjung ke rumah duka dan tentunya untuk mengucapkan bela sungkawa dan memberikan santunan yang diharapkan bisa meringankan beban keluarga almarhum Ardi," kata Datin.
Ardi Suryo Nugroho tewas terpental dari ketinggian sekitar 8 meter saat berusaha menertibkan baliho ilegal bergambar bakal calon bupati Bantul, Dewata Eka Putra.