Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (IDN Times/Daruwaskita)
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (IDN Times/Daruwaskita)

Intinya sih...

  • Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan pejabat untuk tidak memboroskan anggaran dan berbicara hati-hati di ruang publik.

  • Program pemerintah harus berpihak pada kepentingan rakyat, dengan komunikasi yang diperkuat dan fokus pada program yang memberi manfaat nyata.

  • Imbauan agar pejabat tidak memamerkan gaya hidup mewah disambut baik oleh Wakil Ketua I DPRD Bantul, Suradal, yang menekankan pentingnya turun ke lapangan dan menyerap aspirasi masyarakat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum membaik serta kebijakan efisiensi anggaran, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menunda kegiatan seremonial yang berpotensi memboroskan anggaran.

Ia juga menekankan agar pejabat eksekutif maupun legislatif tidak mempertontonkan kemewahan di ruang publik. "Jadi saya kembali ingatkan agar anggaran itu digunakan untuk hal-hal yang penting dan berdampak langsung kepada masyarakat. Pejabat baik eksekutif maupun legislatif jangan flexing," tegasnya, Jumat (12/9/2025).

1. Hati-hati dalam menyampaikan ucapan kepada masyarakat

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (IDN Times/Daruwaskita)

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih juga mengingatkan pejabat untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di ruang publik. Ia menilai, ucapan yang kurang tepat bisa memicu sentimen negatif meski substansinya benar.

"Tidak semua hal yang benar jika disampaikan dengan narasi yang tepat akan diterima oleh masyarakat," tegasnya.

‎2. Perkuat komunikasi dengan masyarakat

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan sambangi rumah Mbah Tupon.(IDN Times/Daruwaskita)

Lebih lanjut, Bupati Abdul Halim Muslih menegaskan setiap program pemerintah harus berpihak pada kepentingan rakyat, mulai dari penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, hingga penyediaan lapangan kerja.

"Komunikasi dengan masyarakat terus diperkuat melalui dialog dan penyerapan aspirasi secara langsung," terangnya.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memprioritaskan program yang memberi manfaat nyata. "Mari kita fokus pada program yang berdampak nyata bagi masyarakat serta menghindari gaya hidup yang mencederai rasa keadilan publik," tambahnya.

‎3. Wakil rakyat lebih banyak turun ke masyarakat menyerap aspirasi

Pelantikan anggota DPRD Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Wakil Ketua I DPRD Bantul, Suradal, menilai imbauan agar pejabat tidak memamerkan gaya hidup mewah seharusnya berlaku setiap saat, bukan hanya ketika kondisi masyarakat sedang sulit. Menurutnya, pejabat adalah pelayan masyarakat sehingga sudah semestinya bergaya hidup sederhana. "Ya pejabat itu kan pelayanan masyarakat dan seharusnya memang bergaya hidup seperti masyarakat biasa," ujarnya.

Ia menegaskan, sebagai wakil rakyat lebih baik banyak bekerja, turun ke lapangan, serta menyerap aspirasi masyarakat daripada sibuk memamerkan kekayaan di media sosial. Hal tersebut, kata Suradal, justru bisa menimbulkan dampak negatif.

Ketua Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, menambahkan sejauh ini gaya hidup pejabat di Bantul masih dalam batas wajar. "Ya kalau saya melihat gaya hidup pejabat baik di eksekutif atau legislatif di Bantul masih terbilang wajar. Tidak ada yang flexing sejauh ini. Ya memang kita harus hidup sederhana," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team