Potret ikan bawal hasil tangkapan nelayan Pantai Samas (IDN Times/Daruwaskita)
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono menjelaskan, bawal merupakan salah satu jenis ikan yang mampu berkembang memanfaatkan pakan yang berasal dari sampah organik domestik produksi rumah tangga, rumah makan, maupun hotel.
"Ikan yang paling bisa menyelesaikan sampah domestik itu ya bawal. Kalau anorganik bisa didaur ulang, tapi nasi sudah bau, siapa yang bisa menyelesikan, ya bawal itu," kata Suparmono saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, produksi ikan bawal di total 17 kecamatan mencapai 6 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, jumlah pakan yang dibutuhkan diperkirakan sebanyak 9.600 ton sampah domestik setiap tahunnya.
"Sisa dapur, rumah makan dijual ke pembudidaya bawal. Itu 9.600 ton adalah catatan tahun terakhir dan belum maksimal karena produksi bawal kita kan naik turun. Dulu pernah lebih (dari 9.600 ton), naik turun. Pada masa sebelum Covid-19 itu lebih," papar Suparmono.