Brajamusti, suporter PSIM Yogyakarta (psimjogja.id)
Koordinasi, dan komunikasi di Brajamusti dilakukan melalui laskar. Untuk berkoordinasi, grup yang ada digunakan untuk berkomunikasi antar ketua laskar, guna menyosialisasikan program-program Brajamusti. Ketua laskar nantinya menyosialisasikan ke anggotanya. Pertemuan juga kerap diadakan. Termasuk rapat di DPP.
“Pertemuan kalau pas ada kompetisi, menjelang pertandingan ada pertemuan. Jadi untuk evaluasi pertandingan sebelumnya ada kejadian apa, biar gak terulang. Terus ke depannya biar lebih bagus lagi seperti apa,” ujar Thole.
Hubungan dengan manajemen pun dijaga dengan baik. Diskusi dilakukan, manajemen juga kerap mengajak Brajamusti dalam berbagai kegiatan. “Kadang ada masalah pun didiskusikan, kayak performa tim yang kurang bagus. Langkah-langkahnya apa, terus habis itu kita kerucutkan buat surat resmi ke manajemen, nanti manajemen dan kita kumpul. Manajemen kalau ada kegiatan juga njawil kita,” ucapnya.
Thole juga mengungkapkan pendanaan untuk kegiatan Brajamusti bersumber dari berbagai macam. Seperti salah satunya ticketing, dari distribusi tiket nantinya ada yang disisihkan untuk kas. Edukasi untuk membeli tiket setiap akan menonton pertandingan PSIM Jogja juga terus dilakukan. Hal tersebut guna mendukung klub bisa bertahan.
Disadari untuk klub di Indonesia uang sponsor tidak banyak. Mayoritas masih mengandalkan penjualan tiket. “Sudah kita biasakan, Brajamusti nek ra duwe (gak punya) tiket rasah nonton, tanpa terkecuali. Andalan klub Indonesia kan itu (penjualan tiket). Terus merchandise ya dari PSIM store anak-anak setiap ada produk juga buat bantu cash flow klub, walaupun mungkin tidak seberapa,” kata Thole.