BPPTKG Larang Warga Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya Merapi

Sleman, IDN Times - Selama sepekan pos pemantauan Gunung Merapi mendengar sebanyak empat kali suara yang berasal dari guguran lava, terdengar dengan intensitas suara kecil hingga sedang.
1. Jarak luncur guguran lava maksimal 1.500 meter
Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tanggal 16 - 22 Desember 2022, jumlah guguran lava teramati sebanyak tiga kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Putih.
"Jarak luncur guguran lava maksimal 1.500 meter," terang kepala BPPTKG, Budi Santoso, Sabtu (24/12/2022) melalui keterangan tertulis.
2. Jumlah kegempaan Merapi minggu ini masih cukup tinggi
Selama sepekan tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari pengamatan di kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.
BPPTKG mengamati jumlah kegempaan minggu ini masih cukup tinggi, tercatat sebanyak 591 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 94 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 286 kali gempa Fase Banyak (MP), 211 kali gempa Guguran (RF), 6 kali gempa Hembusan (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
3. BPPTKG larang warga beraktivitas di daerah potensi bahaya
Curah hujan terjadi teramati di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 32 mm/jam selama 225 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 22 Desember 2022. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"BPPTKG mengingatkan masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," ujar Budi.