Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BMKG Prediksikan Cuaca Ekstrem di DIY hingga 11 Maret, Ini Penyebabnya

ilustrasi suasana saat hujan di bulan puasa ramadan (unsplash.com/bckfwd)
Intinya sih...
  • Masyarakat DIY diminta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat mulai 9-11 Maret 2025.
  • Kondisi cuaca tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir.
  • Pemerintah DIY memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 8 April 2025, dengan antisipasi terkait potensi banjir, tanah longsor, dan lahar hujan.

Yogyakarta, IDN Times- Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat fenomena shearline atau belokan angin yang terpantau di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono, menyebut cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi mulai 9 hingga 11 Maret 2025.

"Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan," ujar dia, Senin (10/3/2025).

1. Cuaca buruk bisa timbulkan bencana hidrometeorologi

Ilustrasi tanah longsor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Warjono, kondisi cuaca tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, ataupun sambaran petir, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana.

Selain shearline, munculnya Bibit Siklonik 90B di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Pola Siklonik di sekitar Perairan Barat Daya Sumatera turut memengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah DIY.

"Profil vertikal kelembapan udara terkini wilayah DIY pada ketinggian 1,5 - 5,0 kilometer (km) (level 850 - 500 mb) cukup basah sebesar 60 - 90 persen, sehingga masih berpotensi meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan," ungkapnya dikutip Antara.

2. Hujan turun merata di sejumlah wilayah

Ilustrasi hujan lebat (pexels.com/ Thgusstavo Santana)

Warjono menambahkan pada 10 Maret, hujan sedang-lebat berpotensi turun di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara, Kulonprogo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara hingga tengah.

Sementara itu, pada 11 Maret, hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara hingga tengah, Kulonprogo, dan Gunungkidul.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang berakhir pada 3 Maret 2025, berlanjut hingga 8 April 2025.

3. BPBD DIY sudah siapkan langkah antisipasi

Kasatpol PP DI Yogyakarta, Noviar Rahmad. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan langkah antisipasi telah disiapkan terkait dengan potensi banjir, tanah longsor, dan lahar hujan akibat curah hujan tinggi.

Sejumlah kawasan, kata Noviar, menjadi perhatian utama adalah kawasan sungai yang berhulu di Gunung Merapi, antara lain Kali Gendol, Kali Krasak, Kali Kuning, Kali Opak, Kali Code, serta Gajah Wong.

"Sungai sungai itu berpotensi mengalami peningkatan debit air yang signifikan, sehingga berisiko menyebabkan banjir dan lahar hujan," jelasnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us