Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/kaiquericha

Kota Yogyakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama beberapa hari terakhir tidak akan berlangsung lama. 

"Diprediksi hujan dengan intensitas ringan paling lama dua sampai tiga hari saja," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum pada Jumat (14/8/2020). 

 

1. Hujan ringan disebabkan aktivitas sirkulasi siklonik

Unsplash/Osman Rana

Hasil analisa BMKG, hujan dengan intensitas ringan yang terjadi beberapa hari terakhir ini diakibatkan pertemuan arus angin di wilayah Jawa, yang ditandai dengan belokan angin dan perlambatan kecepatan angin.

“Fenomena itu muncul akibat aktivitas sirkulasi siklonik yang berpusat di Perairan Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT),” papar Etik dilansir dari Antara. 

Perlambatan kecepatan angin yang mengakibatkan penumpukan massa udara di wilayah Jawa mendukung pertumbuhan awan tipe stratiform ( jenis awan rendah ) yang bersifat merata dan menyebabkan hujan ringan cukup lama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

2. Saat ini DIY sedang menghadapi puncak musim kemarau

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/pixabay)

Bahkan saat ini menurut Etik, seharusnya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memasuki musim kemarau dan menghadapi puncak musim kemarau pada pertengahan Agustus 2020.

3. BMKG memprediksikan hujan baru akan turun saat pertengahan bulan Oktober

flickr.com/James Jin

Untuk hujan di wilayah DIY dengan intensitas tinggi diperkirakan baru akan dimulai pada pertengahan Oktober hingga November  mendatang. 

"Secara normalnya awal musim hujan DIY dimulai pada pertengahan Oktober hingga awal November," papar Etik.

Editorial Team