Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Sekali lagi, ia menengarai tingginya kasus kematian bagi pelaku isoman ini dikarenakan lemahnya pengawasan ketika menjalani masa karantina di rumah masing-masing.
Oleh karenanya, dia terus mengimbau kepada masyarakat, terutama mereka yang terpapar COVID-19 agar bersedia pindah ke helter meski hanya bergejala ringan atau sedang saja.
Kepada puskesmas, ia meminta para pasien agar didorong untuk menjalani masa isolasi di selter ketimbang secara mandiri.
Menurutnya, kenyamanan menjalani masa karantina di rumah tak sebanding dengan nyawa yang melayang tiap harinya.
Terlambat sedikit saja saat kondisi kesehatan tiba-tiba memburuk, tiada jaminan mereka langsung mendapatkan tempat di rumah sakit.
"Harapannya semoga ke depan masyarakat mau menggunakan selter karena angka keterisian selter sampai hari ini masih sangat longgar sekali," pungkasnya.