Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Memilih baju lebaran (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Masyarakat diminta bijaksana dalam mengelola keuangan jelang Lebaran
  • Kemudahan transaksi digital dan paylater mendorong kebiasaan konsumtif
  • Disarankan untuk menyusun daftar kebutuhan, mengalokasikan dana dengan bijak, dan memanfaatkan THR secara bijak

Sleman, IDN Times - Masyarakat diminta lebih berhati-hati mengelola keuangan menjelang Lebaran agar tidak terjebak berbelanja impulsif akibat promo dan diskon besar-besaran. Menurut Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto, banyak orang tergiur promo tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya, sehingga pengeluaran membengkak.

"Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli," ujar Akbar dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).

Akbar menyoroti kemudahan transaksi digital dan layanan paylater yang semakin mendorong kebiasaan konsumtif. "Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja," jelasnya.

1. Susun daftar kebutuhan

ilustrasi seseorang merencanakan belanja (freepik.com/freepik)

Akbar menyarankan untuk menyusun daftar kebutuhan sebelum berbelanja dan mengurutkan berdasarkan tingkat urgensi dengan membedakan kebutuhan yang benar-benar penting dengan yang bisa ditunda.

"Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang mendesak dan yang tidak mendesak. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda," katanya.

2. Alokasikan dana dengan bijak

ilustrasi belanja harga murah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Akbar mengingatkan perayaan Lebaran seharusnya tidak menjadi alasan untuk menguras tabungan demi keinginan konsumtif. Ia menyarankan masyarakat mengalokasikan dana dengan bijak, termasuk untuk keperluan sosial seperti sedekah.

"Jangan sampai kemudian kita melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting, yang mendesak, dan yang darurat," ungkapnya.

3. Manfaatkan THR dengan bijak

Ilustrasi THR (IDN Times/Ita Malau)

Akbar menambahkan pentingnya pemanfaatan tunjangan hari raya (THR) secara bijak agar tidak mengganggu keuangan setelah Lebaran.

"Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak karena sifat THR itu sebagai tunjangan untuk merayakan hari raya. Jadi, perlu berhati-hati untuk menghitung perencanaan keuangan," jelasnya.

Editorial Team