Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penyebab hipertensi anak muda (unsplash.com/@mufidpwt)
Ilustrasi penyebab hipertensi anak muda (unsplash.com/@mufidpwt)

Intinya sih...

  • Penyebab hipertensi pada usia muda, termasuk kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.

  • Pentingnya melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi hipertensi sedini mungkin, terutama bagi anak muda yang sering tidak menyadari kondisi kesehatannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - Penyakit hipertensi kini sudah banyak menjangkiti anak usia muda. Menurut WHO, tahun 2023 jumlah penyandang hipertensi secara global mencapai 33 persen, artinya 1 dari 3 orang penduduk di dunia mengalami hipertensi.

Berkaca dari fakta tersebut, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) berbagi tips cara mengatur gaya hidup sehat yang bisa diikuti, terutama oleh milenial dan Gen Z agar bisa terhindar dari penyakit yang disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam itu.

1. Penyebab hipertensi pada usia muda

ilustrasi sedih (pexels.com/Thnh Phng)

Guru Besar dan Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi mengatakan hipertensi yang menyerang usia muda disinyalir dari berbagai faktor, yaitu:

  • Kebiasaan merokok

  • Kurangnya aktivitas fisik

  • Makan makanan yang tinggi lemak dan natrium

  • Kurang mengonsumsi buah dan sayur

  • Stress berkepanjangan

Dilansir laman ugm.ac.id, Prof. Fatwa menjelaskan faktor genetik tidak cukup untuk menerangkan terjadinya hipertensi pada usia, yang lebih banyak terjadi adalah akibat faktor perilaku hidup yang kurang sehat.

2. Pentingnya melakukan pemerikaaan rutin buat usia muda

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan (pexels.com/@mart-production)

Prof. Fatwa menyarankan agar siapa saja mulai melakukan pemeriksaan rutin, walaupun di usia yang muda karena hipertensi baru dapat diketahui setelah adanya pemeriksaan. Apalagi saat ini pemerintah memiliki program yang menyelenggarakan pemeriksaan atau screening yang bertujuan supaya penderita dapat segera mengetahui dan segera menangani penyakit yang dideritanya dengan baik.

“Anak-anak muda tidak menyadari kalau mereka menderita hipertensi karena masih merasa sehat dari sisi kemampuan tubuh,” ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa pengendalian hipertensi yang efektif perlu dilakukan sedini mungkin, dimulai saat masih belia dengan menanamkan perilaku hidup sehat. Di sini lah peran keluarga menjadi sangat penting dalam penanganan hipertensi dengan menyediakan makanan sehari-hari yang seimbang, mengajak olahraga atau kegiatan yang termasuk aktivitas fisik mulai dari yang ringan hingga yang berat, juga membantu menjaga dan mengelola stress penderita dengan baik.

“Pola asuh yang demokratis, tidak instruktif pada anak-anak akan mempengaruhi resiliensi mereka,” ujarnya.

3. Kerja sama keluarga untuk mengubah gaya hidup penderita hipertensi

Ilustrasi keluarga (pexels.com/id-id/@elly-fairytale)

Lebih lanjut, Prof. Fatwa menekankan jika ingin mengelola hipertensi dengan baik pada anak-anak remaja, memang membutuhkan penyelenggara dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Terlebih untuk remaja, perubahan pola hidup sehat tidak bisa terjadi secara langsung.

Mengupayakan adanya perubahannya gaya hidup tidak terlalu mendadak dan tetap enjoy dalam melakukannya menjadi hal yang tak kalah penting.

“Perilaku hidup bersih yang sehat sebetulnya kan sudah lama, hanya saja bagaimana kita mau bergerak bersama itu yang penting,” ujar Prof. Fatwa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team