Panen raya bawang merah di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Dengan bantuan KWh-meter untuk petani yang mencapai hampir Rp1,5 miliar hingga tahun 2025 mendatang, diharapkan para petani di lahan pasir dapat menanam hingga empat kali dalam setahun dengan tanaman holtikultura seperti bawang merah dan cabai. Bantul sendiri merupakan daerah pemasok utama kebutuhan bawang merah di DIY, mencapai 60 persen, belum termasuk bawang merah yang dihasilkan dari lahan pasir.
"Dengan bantuan KWh-meter untuk petani di lahan pasir ini, diharapkan produktivitas bawang merah semakin mantap dan bisa menyuplai kebutuhan bawang merah di DIY mencapai 70 hingga 80 persen di DIY," ucap Halim.
"Langkah kita di lahan pasir dengan formula pupuk organik ditambah norn organik serta elektrifikasi akan menambah besar produksi bawang merah dan akan memperkuat Bantul sebagai produsen bawang merah terbesar di DIY," imbuhnya.
Lebih lanjut, Halim menyatakan bahwa selain bantuan KWh-meter, Pemkab Bantul juga memberikan alat bantu pertanian lainnya, pupuk, bibit, hingga bantuan pendampingan dari para ahli pertanian.
"Jadi ini akan kita sempurnakan sekalian karena sudah berhasil dan kami tuntaskan sekalian sehingga produktivitas bawang merah akan semakin nyata peningkatannya," terangnya.