Wakil Bupati Bantul yang Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bantul, Joko Purnomo.(IDN Times/Daruwaskita)
Sementara, Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bantul, Joko Purnomo, menyatakan dalam triwulan pertama tahun 2023 ini, dari pengukuran berat badan lebih dari 47 ribu balita di bulan Februari, ditemukan 6 persennya mengalami stunting.
"Harapan kita kalau angka temuan angka enam persen akan berlanjut hingga akhir tahun maka jumlah stunting di Bantul yang saat mencapai 14,9 persen bisa turun jauh," ungkapnya.
Joko berharap adanya anggaran per dusun Rp50 juta bisa dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting di setiap padukuhan yang ada di Bantul. Sebab generasi muda Bantul tidak akan mungkin cerdas ketika angka stunting masih tinggi.
"Sebenarnya capaian penurunan angka stunting tahun 2021 ke tahun 2022 yang mencapai lebih dari empat persen hingga mendapatkan penghargaan tidak penting. Kita tidak ingin hanya mendapatkan penghargaan, piagam saja namun secara konkret bagaimana kita bisa menurunkan angka stunting," terangnya.
"Omong kosong besar kita bisa menaikkan pendidikan, perekonomian harus baik namun stuntingnya besar. Ini omong besar," pungkasnya.