Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga di Bantul Galakkan Jugangan, Cara Olah Sampah Ala Nenek Moyang

IMG-20250708-WA0065.jpg
Warga membuat jugangan untuk tempat pembuangan sampah organik.(Dok.Diskominfo Bantul)
Intinya sih...
  • Olah Sampah Coro Simbah bisa selesaikan masalah sampah organik
  • Berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi desa
  • Jugangan bisa bantu tangani 70 persen sampah organik di Bantul

Bantul, IDN Times - Permasalahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Bantul. TPST yang ada saat ini belum mampu mengolah seluruh volume sampah harian yang dihasilkan warga Bumi Projotamansari.

Kondisi ini mendorong Pemerintah Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, untuk memanfaatkan pekarangan warga sebagai solusi. Mereka mendorong warga membuat lubang tanah atau jugangan di sekitar rumah, sebagai tempat membuang sekaligus mengolah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Jugangan yang digagas sejak 2020 dengan 5.000 titik terbukti efektif mengatasi sampah organik. Kini, sampah tersebut bahkan telah dipanen warga dalam bentuk kompos untuk media tanam.

1. Olah Sampah Coro Simbah bisa selesaikan masalah sampah organik

IMG-20250708-WA0068.jpg
Lurah Caturharjo, Wasdiyanto.(Dok.Diskominfo Bantul)

Lurah Caturharjo, Wasdiyanto, menjelaskan bahwa Gerakan 5.000 Jugangan yang dijalankan di wilayahnya merupakan bentuk adaptasi kearifan lokal. Sampah organik dikembalikan ke tanah melalui lubang-lubang jugangan yang dibuat di pekarangan warga.

Ia menyebut, gerakan ini menjadi wujud nyata semangat kemandirian dan gotong royong warga, khususnya para kader sampah yang berhasil mengatasi persoalan sampah rumah tangga.

“Karena kita melihat bahwa dengan metode Olah Sampah Coro Simbah yang dimanifestasikan dengan pembuatan jugangan ini ternyata bisa menyelesaikan sampah organik yang ada di masyarakat,” ucap Wasdiyanto saat acara Panen Jugangan, Selasa (8/7/2025).

2. Berpotensi menjadi menjadi sumber pendapatan baru bagi desa

IMG-20250708-WA0062.jpg
Alat untuk mengolah sampah organik yang ditimbun di jugangan menjadi kompos.(Dok.Diskominfo Bantul)

Selain mampu mengatasi sampah organik, jugangan juga menghasilkan kompos yang bermanfaat sebagai media tanam. Lurah Caturharjo, Wasdiyanto, menyebut pengelolaan ini berpotensi dikembangkan sebagai unit usaha Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal), sehingga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi desa.

“Kita juga bisa memanen jugangan untuk kita jadikan sebagai media tanam atau kompos. Insyaallah kalau kita kelola dengan baik, ini dapat menghasilkan uang juga sehingga ini menjadi peluang bisnis bagi BumKal,” imbuhnya.

3. Jugangan bisa bantu tangani 70 persen sampah organik di Bantul

IMG-20250708-WA0064.jpg
Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta.(Dok.Diskominfo Bantul)

Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, mengapresiasi inovasi Kalurahan Caturharjo dalam menangani permasalahan sampah secara mandiri.

“Jika 75 kalurahan di Bantul ini bisa menanamkan 5.000 jugangan seperti di Caturharjo, maka akan ada sekitar 375.000 jugangan. Itu berarti 70 persen masalah sampah selesai,” ucap Aris.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us