Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan kurban (IDN Times/Aditya Pratama)

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengajukan delapan ekor sapi kurban Presiden Joko Widodo. Sapi tersebut berasal dari sejumlah peternak lokal di Bumi Projotamansari.

1. Bobot sapi mencapai 1,1, ton

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan dari delapan ekor sapi yang ditawarkan atau diajukan untuk menjadi hewan kurban Presiden Joko Widodo, berasal dari peternak di Kapanewon Sedayu, Jetis, Dlingo dan Kapanewon Srandakan.

"Salah satu ekor yang diajukan untuk menjadi hewan kurban Presiden Jokowi bobotnya mencapai 1,1 ton," ungkapnya, Rabu (14/6/2023).

2. Tim Sekretariat Negara‎ memilih sapi kurban

Ilustrasi sapi kurban dari Presiden Jokowi (IDN Times/Helmi Shemi)

Joko menjelaskan saat ini delapan ekor sapi telah memasuki tahap pemeriksaan laboratorium untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat dan bebas penyakit. Tim Sekretariat Presiden akan menentukan pemilihannya. 

"Harganya nantinya dari pihak tim Sekretariat Negara yang akan menentukannya. Tapi yang jelas harganya pasti mahal," ujarnya.

3. Perketat pemantauan hewan kurban di pasar hewan‎

Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Joko Waluyo mengatakan mendekati Iduladha, pihaknya memperketat pemeriksaan hewan kurban di pasar hewan yang ada di Kabupaten Bantul untuk memastikan tidak terpapar penyakit hewan yang menular, seperti kuku dan mulit, penyakit kulit hingga antraks.

"Kita terjunkan dokter hewan dan petugas dari puskeswan untuk memantau hewan kurban serta memastikan hewan kurban dari luar daerah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal," pungkasnya.‎

Editorial Team