Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BI Kpw DIY, Ibrahim. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (BI Kpw DIY) memperkirakan ekonomi DIY tetap tumbuh baik di tahun 2023, pada kisaran 4,6 - 5,4 persen.

"Ekonomi DIY tahun ini diperkirakan masih pada kisaran cukup solid, kuat 4,6 - 5,4 persen," kata Kepala BI Kpw DIY, Ibrahim, saat Ngobrol Santai Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Bank Indonesia Terkini, di Kopi Klotok Seturan, Kamis (31/8/2023).

1. Optimis melanjutkan tren positif

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Tahun lalu pertumbuhan ekonomi DIY tercatat 5,15 persen, jika tahun ini bisa mencapai 5,2 atau 5,3 persen, semakin menunjukkan perbaikan ekonomi di DIY.

Ibrahim mengatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi itu. "Ada faktor pendorong yang berpotensi memberi dorongan (pertumbuhan ekonomi), ada juga yang bisa membuat sedikit lebih rendah," ujar Ibrahim.

2. Faktor pendorong dan penahan pertumbuhan ekonomi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun faktor yang bisa membuat bias bawah yaitu penurunan produksi Tanaman Bahan Makanan (Tabama) imbas El-Nino. Lalu, tertundanya progres pembangunan Program Strategis Nasional (PSN). Kemudian, eksposure transmisi perekonomian akibat ketidakpastian global berpotensi menyebabkan investor wait and see. Serta, risiko peningkatan inflasi.

Sementara itu yang membuat bias ke atas atau memacu ekonomi, di antaranya kenaikan pendapatan masyarakat seiring kenaikan pariwisata dan event Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE), intensitas penyaluran bantuan sosial, dan melandainya inflasi. Selain itu, juga berlanjutnya PSN sesuai time line, dan meningkatnya belanja lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga, seiring pelaksanaan Pemilu.

3. Sektor wisata masih menjadi andalan

Candi Prambanan. (Dok. Istimewa)

Ibrahim menyebut DIY yang mengandalkan jasa pariwisata juga menunjukkan tren yang baik. Pasca pandemik Covid-19, tren pergerakan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara meningkat cukup tajam.

"Turis berdampak membawa potensi ekonomi, yang didukung kebutuhan sektor tourism tadi. Dukungan sektor lainnya, memberikan multiplier effect," kata Ibrahim.

Editorial Team